Setelah Cangkul Padang, Kini Warning Bagi Penimbun Danau Lut Tawar

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Pemkab Aceh Tengah menunjukkan langkah tegas, demi pelestarian Danau Lut Tawar.

Alat tangkap Cangkul Padang yang dinilai merusak ekosistem ikan di danau kebanggaan masyarakat Gayo itu, perlahan mulai dibongkar pemiliknya.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, Sabtu 10 Mei 2025 ketika dikonfirmasi LintasGAYO.co mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada pembongkaran Cangkul Padang.

“Dari 175 yang beroperasi, saat ini sudah ada sekitar 10 yang dobongkar secara sukarela. Dan tim Satgas yang sudah dibentuk, mengultimatum pembongkaran secara sukarela hingga 19 Mei 2025 nanti,” tegasnya.

“Dan apabila hingga tanggal itu, masih ada yang belum dibongkar maka, tim Satgas akan membongkar,” tambah Muchsin Hasan.

Lebih lanjut dikatakan, setelah Cangkul Padang, Pemkab akan kembali fokus pada pihak penimbun danau Lut Tawar.

Muchsin mewarning, pemilik tanah di sepadanan Danau, untuk tidak melakukan penimbunan.

“Dan kita (Pemkab) sudah mengintruksikan kepada Reje, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, untuk segera melaporkan ke Pemkab apabila ada pihak yang tengah melakukan penimbunan,” kata Muchsin.

Tambahnya lagi, saat ada penimbunan dilakukan, Pemkab maka akan langsung melakukan penindakan.

Ditanya, bagaimana kondisi jika penimbunan Danau sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, Muchsin mengatakan, hal itu akan dibicarakan terlebih dahulu.

“Ini kan banyak yang sudah menimbun, sejak beberapa tahun lalu. Untuk itu, masih akan dilakukan pembahasan intens, setelah Cangkul Padang selesai. Intinya kita fokus dulu, jika ada yang menimbun sekarang langsung kita tindak,” ujarnya.

Muchsin mengatakan, dukungan masyarakat Aceh Tengah dan pemerhati lingkungan, cukup baik dalam merespon langkah Pemkab, untuk melakukan penertiban baik Cangkul Padang dan penimbunan, di Danau berpenghuni ikan endemik Depik tersebut.

“Dan langkah ini kita lakukan, menjawab harapan masyarakat agar Danau kebanggaan kita ini, dan menjadi magnet wisatawan hadir ke Aceh Tengah, bisa lestari hingga anak cucu kelak,” demikian Muchsin Hasan.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.