Wabup Bireuen Terpilih Terkejut Banjir Terjadi di Dataran Tinggi Gayo

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Banjir di Ketinggian menjadi topik pembahasan Rapat Penguris Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Kreung Peusangan (FDKP), Senin (16/12/2024).

Munculnya isu banjir di Aceh Tengah, disampaikan langsung Wakil Bupati Terpilih, Razuardi, saat memfasilitasi pertemuan tersebut.

“Kita agak terkejut, dan tentu menjadi perhatian, karena banjir bisa terjadi di dataran tinggi, kami kira mulanya biasa terjadi di dataran rendah,” kata Razuardi pada kesempatan tersebut.

Sehingga, jika bicara solusi, maka menjaga dan merawat DAS Peusangan menjadi tugas bersama, termasuk FDKP.

Razuardi merupakan pendiri FDKP pada 2008 silam.

Tak hanya soal banjir, FDKP juga akan melakukan ekspansi kemitraan, sebagai bentuk kolaborasi untuk konservasi DAS yang mengalir di 5 kabupaten/ kota di Aceh.

Wacana tersebut menguat saat Rapat Pengurus FDKP yang berlangsung di Biehomestay.

Menurut Ketua FDKP, Suhaimi,
Rapat tersebut merumuskan strategi kerjasama forum multi pihak, dengan melibatkan pemerintah berjenjang, LSM, private sektor, akademisi dan kelompok atau komunitas.

“Dalam pertemuan inu kami melakukan evaluasi internal terkait visi dan misi FDKP, bicara atrategi, keanggotaan dan kepengurusan serta capaian lembaga,” kata Suhaimi.

Kegiatan dimoderatori oleh Razuardi, pendiri FDKP yang kini terpilih sebagai Wakil Bupati Bireuen.

“Awal dibentuk FDKP, yakni Tahun 2008 di Takengon, kita belum mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, baru kemudian 2011, kami sudah bisa membuat berbagai gerakan,” sebutnya.

Pada pertemuan ini sebut Suhaimi, pendiri dan pengurus FDKP bersepakat menambah anggota maupun mitra, kemudian akan dilakukan screening, agar terus bisa berkolaborasi untuk DAS Peusangan.

Sementara itu pendiri FDKP, Dadek Suhendar mengungkapkan,
DAS Peusangan harus inisiatif dan Kolaboratif.

“Tantangan di kawasan DAS peusangan kita sudah tahu bersama, selain deforestasi, konflik satwa utamanya gajah dan manusia juga kerap terjadi, karena terdapat koridor gajah yang luas, dibandingkan di tempat lain.

“Masalah gajah dan DAS Peusangan adalah konflik antara manusia dan gajah, kita sudah menidentifikasi konfliknya. Penyebab ini terjadi semua
pihak sudah tahu, solusinya adalah kita terus menjaga komitemen di semua
stakeholder,” ungkap Dedek.

Tantangan FDKP tersebut selama ini sudah terjawab, FDKP dengan upaya untuk memimalisir berbagai praktik kegiatan ilegal, seperti ilegal logging, tambang, dan lain sebagainya,” papar Dedek.

Berikutnya yang diperlukan, adalah merubah cara pandangan ekologi, termaauk inisiasi pelaksanaan PES DAS Peusangan.

DAS Peusangan berada di 5 kabupaten/ kota di Aceh, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

[Ril]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.