Pemimpin Berpola Pikir Teknologi

oleh

Oleh : Dr. Jamhuri Ungel, MA*

Perkembangan kehidupan manusia dapat dilihat dari berbagai sudut ilmu tergantung kepada kebutuhan ilmu atau tergantung kepada kebutuhan ilmuwan.

Auguste Comte melihat perkembangan manusia yang dimulai dari masa teologi, masa mistis dan masa rasional. Sedangkan ahli teknologi melihat manusia dari sisi fisik, fisik dan budaya serta sisi teknologi.

Sebelum membahas era teknologi secara detail, perlu dipahami bahwa pengurutan masa sebagaimana disebutkan bukanlah merupakan pengurutan yang kaku dan harus, seperti urutan yang disebutkan oleh Auguste Comte.

Karena dalam pengurutan tersebut sangat boleh terjadi dalam masa teologi ada mistis dan dalam mistis ada teologi. Dan dalam masa teologi dan mistis ada rasional ada teologi. Ini sebagai keritikan yang dilakukan oleh para ahli tentang pemikiran Auguste Comte.

Para ahli teknologi melihat manusia dari perkembangan diri manusia, yang didudun dengan tiga tingkatan :

1. Fisik
2. Fisik dan kebudayaan
3. Pemikiran dan kecerdasan

Ad. 1. Sejak manusia dalam kandungan diberi asupan makanan yang bergizi supaya fisiknya tumbuh berkembang dan sehat, ini dilakukan sampai lahir kedunia sebagai manusia yang sempurna.

Pada masa kanak-kanak  manusia tidak jauh berbeda dengan pada masa dalam kandungan pertumbuhan fisik lebih diutamakan, karena kalau fisik seseorang tumbuh sehzt dan baik dalam anggapan orang tersebut lebih mudah dalam kehidupan selanjutnya.

Ad. 2. Pada pase kedua yakni pase fisik dan budaya. Dalam fasi ini kebutuhan fisik penti dan juga tidak bisa diabaikan, karena bila kebutuhan fisik tidak terpenuhi secara sempurna maka fisik tidak dapat bertahan dan berkembang sebagaimana diharapkan.

Banyak manusia yang mengabaikan kebutuhan fisik sehingga akhirnya lambat dalam perkembangannya fisiknya dan lambat juga dalam perkembangan pikiran, untuk kebutuhan fisik tidak bisa di nomor duakan.

Selanjutnya di samping pemenuhan kebutuhan fisik adalah kebutuhan budaya, kebutuhan non fisik yang disebut dengan budaya.

Seperti, kebutuhan terhadap pengetahuan, kebutuhan terhadap lingkungan, kebutuhan terhadap kesehatan, kebutuhan rerhadap seni, dan lain-lain yang sangat luas.

Dalam penegelompokan tersebut tidak menyebutkan tentang kebutuhan terhadap agama, karena bagi mereka yang berbera kepercayaan dengan muslim memasukkan agama menjadi bagian dari budaya.

Sedangkan bagi kita yang muslim membedakan antara kebutuhan budaya dengan kebutuhan agama.

Ad. 3. Setelah selesainya semua kebutuhan (fisik, budaya, kita tambahkan dengan kebutuhan agama) maka selanjutnya adalah kebutuhan teknologi. Untuk kebutuhan ini kita harus ingat apa yang menjadi dasar dari teknologi,

Bahwa teknologi adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan “cara”  atau penggunaan alat untuk mengolah atau mengerjakan  sesuatu perbuatan.

Kalau diperhatikan sebenarnya semua manusia setiap masanya sudah menggunakan teknologi dalam mempermudah pekerjaannya, apakah masyarakat itu masyarakat tradisional, masyarakat agraris, masyarakat mesin dan masyarakat era digital.

Semakin maju teknologi maka semakin mudah dan semakin cepat  masyarakat bekerja, semakin masyarakat tidak menguasai teknologi maka semakin lamban masyarakat itu bekerja.

Kita kembali kepada apa yang telah disebutkan di atas, bahwa ketika saat ini disebut sebagai era teknologi maka tidaklah semua orang hidup dengan dan menguasai teknologi.

Artinya boleh jadi secara fisik seseorang telah tumbuh dan berkembang secara sempurna namun secara agama dan budaya belum dapat dikatakan dengan memadai, karena secara keilmuan masih rendah, secara pengalaman juga belum dapat dikatakan matang, secara agama juga belum bisa dikatakan memahami dan mengamalkan.

Karena itu masih banyak orang yang berpikir dalam era teknologi tetapi tidak pernah menyebut kata teknologi, juga dalam era teknologi yang modern masih berpikir pola teknologi masa tradisional, sehingga kemajuan untuk menuju kemoderenan tudak akan pernah tercapai.

Bahkan mereka yang demikian sering menyalahkan teknologi, bahkan mempertentangkan dengan keyakinan, padahal keyakinan dan teknologi adalah dua hal yang berbeda dan saling mendukung.

Pilkada

Sedikit kita mencoba melihat fenomena pilkada dalam kaitannya dengan kemajuan teknolog. Belum ada para calon yang mempunyai pola pikir teknologi, rata-rata para calon masih berorientasi pada perkembangan manusia pada tingkat kebutuhan fisik, seperti pemenuhan kebutuhan dalam peningkatan ekonomi yang berbasis tingkat dasar yakni penyiapan lahan, peningkatan produktivitas.

Untuk ini belum banyak berbicara tentang pengolahan dan pemasaran. Kalaupun ada orientasi yang digunakan masih  bersifat tradisional atau manual.

Ketika berbicara pengolahan tentu sudah berbicara mesin, berbicara mesin tentu sudah melewati masa kebutuhan fisik dan kebudayaan. Karena penggunaan mesin adalah awal dari kemajuan teknologi modern.

Dalam teori ilmu pengetahuan dikatakan bahwa masyarakat yang hidup dalam masyarakat agraris yang tidak berupaya beranjak kepada tingkan selanjutnya dikatakan sebagai masyarakat yang ekonominya lebih susah, ini bisa kita buktikan dalam masyarakat kita berapa banyak orang yang mengeluh karena tanaman yang mereka tanam gagal, dan berapa banyak masyarat yang mengelun kita mereka panen tidak tau mau dipasarkan kemana.

Pada hal teknologi informasi sudah begitu maju, akhirnya kesejaheraan masyarakat tidak pernah terwujud.

*Dosen dan Ketua prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum Fak. Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.