TAKENGON-LinyasGAYO.co : Tim dari Universitas Malikussaleh (Unimal) melakukan penyuluhan kepada pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Lut Tawar, Jum’at 22 September 2023 lalu.
Penyuluhan tersebut dimaksudkan sebagai ajang sharing informasi antara insan akademik dengan masyarakat yang dilakukan oleh Program Studi Akuakultur, Unimal.
Demikian disampaikan Dr Saiful Adhar, S.Si., M.P sebagai ketua tim, Selasa 26 September 2023.
“Penyuluhan yang kita berikan yakni tentang metode pemberian pakan ikan di KJA yang berwawasan lingkungan,” kata Saiful.
Katanya lagi, diharapkan para pembudidaya KJA memahami sistim pemberian pakan ikan yang tidak mencemari lingkungan perairan Danau Lut Tawar, namun tetap dapat meningkatkan pertumbuhan ikan di KJA.
“Kegiatan keramba jaring apung adalah kegiatan budidaya perikanan secara intensif dengan menggunakan wadah jaring apung di badan air yang menggunakan pakan komersial dalam proses pembesaran ikan. Kegiatan ini semakin menjamur di perairan Danau Lut Tawar,” sebutnya.
Menurutnya, selama rentang waktu 2011 – 2017 laju peningkatan luas areal KJA di Danau Lut
Tawar sebesar 6,11 persen/tahun.
Sementara, Usaha budidaya keramba jaring apung di Danau Lut Tawar telah menjadi kegiatan penopang perekonomian rakyat.
“Keuntungan yang diperoleh pembudidaya berkisar antara Rp 2,5 juta – Rp 7 juta per periode pemeliharaan,” ucapnya.
Namun pada sisi lain, kegiatan KJA dapat menurunkan daya dukung perairan Danau Lut Tawar disebabkan oleh pencemaran limbah yang berasal dari sisa pakan.
“Salah satu dampak adalah kematian massal ikan di keramba jaring apung. Terakumulasinya limbah sisa pakan disebabkan oleh manajemen pakan yang tidak efisien dan efektif,” ujarnya.
Tambahnya, permasalahan yang muncul adalah kurangnya pengetahuan pembudidaya dan pekerja keramba jaring apung tentang manajemen pakan dan pencemaran perairan.
“Penyelesaian masalah tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan para pembudidaya dan pekerja keramba jaring apung di Danau Lut Tawar,” katanya.
“Peningkatan pengetahuan ini dilakukan dengan pendekatan edukatif secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif individu, kelompok, atau masyarakat,” tambah Saiful.
Hal inilah yang mendorong akademisi Unimal untuk melakukan kegiatan Penyuluhan Penggunaan Pakan Budidaya Keramba Jaring Apung Yang Berwawasan Lingkungan di Danau Lut Tawar Aceh Tengah.
“Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan penerapan iptek di masyarakat, berupa manajemen penggunaan pakan ikan budidaya keramba jaring apung,” ucapnya.
“Hal ini sebagai upaya untuk membentuk kelangsungan pembinaan dan saling tukar-menukar informasi di bidang budidaya perairan. Juga sebagai langkah awal mempersiapkan Kawasan Danau Lut Tawar sebagai pusat riset,” timpalnya.
Dari hasil diskusi bersama pembudidaya, Saiful mengatakan, pembudidaya mengalami kesulitan mengatasi penyakit ikan, harga pakan yang naik, serta kualitas air Danau Lut Tawar yang berubah ketika musim hujan.
“Hal tersebut yang menyebabkan penurunan jumlah KJA yang beroperasi di Danau Lut Tawar, disamping disebabkan persaingan harga dengan ikan dari aktifitas cangkul padang yang kini menjamur,” tegasnya.
[Darmawan]