Alhamdulillah, bertambah lagi seorang Guru Besar bidang Hukum dengan gelar Akademik Profesor di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) atau dulunya lebih dikenal Unsyiah.
Beliau adalah seorang dosen senior bidang hukum keperdataan, Prof. DR. H. Darmawan,Sm.Hk, S.H, M.Hum.
Anugerah guru besar yang ia dapatkan merupakan pencapaian akademis tertinggi untuk jabatan di dunia perguruan tinggi sebagai seorang pendidik.
Secara administratif sejak tanggal 21 September 2023 ketika Rektor menyerahkan SK sebagai Guru besar beliau sudah sah memakai gelar akademik di depan namanya.
Dengan turunnya SK tersebut, maka ke depan dikalangan rekan dan mahasiswanya menjadi tidak asing penggalan panggilan Pak Prof. Panggilan itu akan menjadi hal yang familiar di telinga.
Namun sebagian kalangan sahabat dekatnya tak jarang memanggil “bang Prof” panggilan ini tak lepas karena sifat dan sosok pribadinya yang sangat hamble dan humoris terhadap rekan-rekan dan mahasiswa.
Beliau merupakan satu diantara beberapa putra terbaik kelahiran dataran tinggi Gayo, yang mencapai gelar jabatan akademik tertinggi di dunia pendidikan saat ini.
Semua tahapan akademis beliau lalui dengan sangat sempurna, mulai pendidikan dasar sampai penddidkan tinggi, hingga menyelesaikan pendidikan doktoral di Pasca Sarjana Fakultas Hukum USU, yang sebelumnya di tempat yang sama juga mencapai gelar Master Hukum.
Pergulatannya dengan dunia hukum tak lepas sejak diterima sebagai mahasiswa S1 di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala atau sekarang disingkat USK hingga mendapat gelar Sarjana Hukum.
Namun sebelum memperoleh gelar sarjana hukum, sebenarnya beliau sempat memperoleh gelar Sarjana Muda Hukum yang ketika itu disingkat SMHk di fakultas yang sama.
Kecerdasannya mulai terlihat sejak masa kuliah, ini terbukti dengan diterimanya beliau setelah lulus menjadi dosen ditempat yang sama, karena untuk menjadi pendidik yang di butuhkan intelektualitas mumpuni.
Maka pantas saja saat ini, beliau berhak atas guru besar. Talenta seorang pendidik dan kecerdasan intelektual itu merupakan modal utama sehingga perjalanan karir begitu lancar mengalir dalam hidupnya.
Ada hal yang patut kita kagumi pada beliau yang mungkin jarang miliki para akademisi lain. Meskipun ahli di bidang hukum ternyata kemampuan yang beliau miliki juga tertransformasi dalam dunia praktisi yaitu sebagai pemegang sertifikat mediator yang diakui Mahkamah Agung.
Ini benar-benar melampaui ekspektasi seorang akademisi, dimana beliau juga memiliki kemampuan lain yang multitalenta.
Kesuksesan Darmawan, sebenarnya tak lepas dari didikan orang tua sejak masa kecil yang sangat displin dan mandiri.
Berbekal hal tersebut putra dari pasangan almarhum Abdurrahman dan ibu Dai’rah ini terus bermetafosa menjadi pribadi yang tangguh, baik secara akademis, maupun praktis.
Hal ini dibenarkan oleh Pak Prof. menurutnya sejak kecil orang tua sudah mengajari tentang kemandirian. Sehingga wajar kalau ada diantara koleganya yang melabelkan beliau sebagai Guru Hybrid.
Hal itu, karena kemampuan mengelola yang multi talenta. Dengan slogan hidupnya yang sangat populis “tak ada yang tak bisa dan harus melihat sesuatu dengan cara yang berbeda”.
Sekarang ini, suami dari Hulliyah ini, karyanya terus mengalir begitu saja dalam “ruang yang berbeda”.
Ditambah dengan keberhasilan beliau dalam membentuk karakter 4 orang buah hatinya Sukhrian Muhda sebagai seorang dokter, Syahran Yasri pengusaha muda yang meneruskan usaha keluarga dan Sharfan Rifqi yang baru menyelasaikan pendidikan di bidang ekonomi akutansi, serta Syafitri Naila yang masih menempuh pendidikan .
Semoga jejak langkah akademis yang beliau rintis menjadi motivasi bagi kita semua.
[Redaksi]