REDELONG-LintasGAYO.co : Bagi masyarakat Indonesia khususnya Daerah Dataran tinggi Gayo bil khusus Bener Meriah, sudah pernah diuji kecintaannya terhadap bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia. Dimana saat itu tidak ada gunanya harta dan jabatan seseorang terkecuali harus pandai- pandai membawa diri, utamanya di era Aceh dalam kondisi konflik.
Hal itu digambarkan oleh seorang anak bangsa, H. Misriadi alias Adijan, Minggu 13 Agustus 2023 lewat keterangan tertulisnya
“Jika, kita pernah berada di tengah-tengah suasana saat itu, sedih rasanya bila kita tidak mengenang sejarah Negara Republik Indonesia, yang kita peringati hanya sekali dalam setahun,” ungkap H. Misriadi alias Adijan yang juga pernah duduk di DPRK Bener Meriah selama dua periode ini.
Dijelaskannya, dalam upacara Proklamasi 17 Agustus nantinya, kita kembali mengenang jasa-jasa para pahlawan, menelusuri sejarah panjang yang tidak bisa diulang, menumbuhkan semangat rasa kebangsaan dan patriotisme serta melatih hidup disiplin supaya tidak terjebak ke lubang yang sama (dijajah).
“Selanjutnya diharapkan kepada kita dapat mengisi hasil perjuangan mereka dengan pembangunan di segenap kehidupan berbangsa dan bernegara,” papar tokoh Pembela Tanah Air ( PETA) itu.
“Kepada generasi penerus bangsa isilah kemerdekaan ini dengan penuh tanggung jawab, karena Indonesia masih berdiri saat ini, karena kita masih punya naluri kecintaan untuk bersatu padu tentunya kearah peradaban bangsa yang maju, sejahtera terbebas dari rasa ketidakadilan dan KKN,” tegasnya.
“Semoga dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 pada 17 Agustus di 2023 ini, Indonesia bisa maju, bisa sejahtera bil khusus Kabupaten Bener Meriah,” ungkapnya.
Dirinya, sangat heran, kenapa di daerah yang pada saat ini, situasi keamanan kondusif dan terkendali, upacara Pengibaran Bendera 17-an, masih ada yang kurang peduli.
“Bukankah saat ini, tidak ada lagi wabah pandemi, tidak ada lagi yang dikhawatirkan kenapa apakah dalam jiwa kita sudah berkurang rasa cinta tanah air dan bangsa, sementara di era konflik kita berbondong-bondong menghadiri acara tersebut walau dalam keadaan was- was, toh itupun bisa dilaksanakan,” sebut Adijan.
Ia mengajak, semua kalangan semangat untuk ikut menghadiri upacara 17 Agustus nanti di masing-masing ibukota kecamatan.
“Sebab dalam momentum itulah kita berkesempatan untuk mengenang serta mendoakan para pahlawan bangsa yang telah gugur di medan perang, semata- mata mereka berjuang melepaskan bangsa ini dari belenggu penjajah, untuk generasi penerusnya,” jelasnya.
Sementara itu, saat di Konfirmasi Kabag Humas dan Protokoler Bener Meriah, Ruslan Ramadhan, tentang pelaksanaan upacara 17 Agustus mengatakan, di kabupaten Bener Meriah ada beberapa titik upacara Pengibaran Bendera Merah Putih.
“Pertama, di Kabupaten di pusatkan di Lapangan Halaman Masjid Babussalam Simpang Tiga Redelong yang melibatkan Kecamatan Bukit, Wih Pesam dan Kecamatan Bandar,” tegasnya.
Untuk kecamatan Pintu Rime Gayo akan dilangsungkan di Tugu Radio Rimba Raya, Kecamatan Timang Gajah dilampahan, Kecamatan Gajah Putih di ibukota kecamatan, begitu juga untuk Kecamatan Permata dan Bener Kelifah diadakan di Permata, sementara untuk kecamatan Syiah Utama dan Mesidah di masing-masing ibu kota kecamatan.
[Ril]