Gedung Olah Raga Universitas Negeri Yogyakarta menjadi tempat bersejarah bagi Kementrian Agama Republik Indonesia penyelenggara Final Madrasah Robotics Competition (Kompetisi Robot Madrasah) tahun 2022.
Kompetisi Robot Madrasah ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan era otomatisasi teknologi sejak dini dengan mengembangkan pendidikan integensi anak-anak dan pengembangan kreativitas dan daya imajinasi anak.
Selama 2 hari, 22-23 November 2022 para peserta yang telah dinyatakan lolos menuju final berkompetisi memberikan yang terbaik dari karyanya.
Menurut data yang dihimpun dari Kemenag.go.id, penyelenggaraan Kompetisi Robot Madrasah ini merupakan kali ke delapan namun dilaksanakan secara langsung, setelah sebelumnya hanya dilaksanakan secara online.
Penting diketahui, kegiatan ini telah menjadi salah satu kegiatan unggulan Kementrian Agama. Hal itu terbukti dari 8 kali penyelenggaraan selalu sukses dan melahirkan beberapa kontestan yang juga berhasil dalam kompetisi lain.
Salah satu peserta yang dinyatakan lolos ke Final kali ini adalah Alia Al Mahira dan Anandhito Shiddiq Harimurti yang mewakili Madrasah Ibtidaiyah Al Lathif Islamic Bandung dan kembali bersaing dengan peserta dari seluruh Indonesia.
Keberhasilan Alia Al Mahira dan Anandhito Shiddiq Harimurti menuju final tidak lepas karena kegigihan keduanya melampaui sejumlah tahapan seleksi mulai dari tingkat Sekolah, wilayah Regional, Kota/Kabupaten dan menjadi perwakilan dari Provinsi Jawa Barat.
Pada akhirnya, sesuai Surat Penetapan Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: B-3139/DT.I.I/HM.00/10/2022 tentang Hasil Seleksi Peserta Kompetisi Robotik Madrasah 2022, Alia Al Mahira dan Anandhito Shiddiq Harimurti dinyatakan sebagai Pemenang Pertama kompetisi robot untuk kategori Mobile Robot dalam tema Robot For Environment.
Sesuai panduan yang kompetisi ini, Mobile Robot adalah peserta membuat sebuah robot dengan program kendali yang nantinya secara mandiri robot tersebut dapat memindahkan sebuah objek secara terukur dengan melewati beberapa halangan.
Tujuan dari penemuan ini nantinya tentu sangat berguna untuk lingkungan, dimana robot ini dapat dikembangkan menjadi alat angkut barang otomatis, pembersih otomatis atau semisalnya di masa yang akan datang.
Alia Almahira Putri Blasteran Gayo-Cianjur
Alia Almahira adalah putri kedua dari Syahrun Nazli dan Lita Nurlita (Aman Syifa) yang juga merupakan anak kedua dari Pensiunan Kementerian Agama yaitu Bpk. M.Thaib. AW, S.Ag dan Almarhumah Ibu Zuryati, S.Ag.
Kemungkinan kedekatan sang cucu dengan sains ini karena ternyata Awannya (Kakek) juga adalah guru Matematika dan Fisika.
Alia menuturkan jika Awannya sering memberikan semangat melalui telepon dan selalu mendekatkan diri dengan Alqur’an.
Untuk itu sang cucu juga sangat berterimakasih atas support sang Kakek.
Meskipun sejak pandemic belum pernah lagi ke Gayo, namun kerinduan sang cucu kepada kakek dan tanah Gayo tidak pernah pudar.
Alia Almahira juga merupakan keponakan dari Almarhum Tokoh Muda Aceh Tengah yaitu Ikhwanussufa, S.Ag. Dalam penuturannya, dulu ketika Almarhum masih ada sering datang ke Bandung dan bermain bersama.
Alia menyampaikan bahwa keberhasilannya ini dipersembahkan kepada kedua orang tua dan para guru di seluruh Indonesia, khususnya kepada para guru di Madrasah Ibtidaiyah Al Lathif Islamic Bandung serta, semua keluarga besar di Aceh Tengah dan Cianjur.
Selain sains, tenyata anak ini juga mempunyai hoby Olah Raga Volly Ball.
Adapun cita-citanya nanti adalah menjadi Programmer dan Pemain Volly. Kepada Allah ia berdoa agar bisa menjadi anak yang berguna bagi orang tua, nusa dan bangsa.
[Khaimi]