TAKENGON-LintasGAYO.co : SMAN 1 Takengon patut berbangga diri. Pasalnya, seorang siswanya lolos ke Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2022.
“Alhamdulillah, ini pertama dalam sejarah SMAN 1 Takengon, satu siswa kita lolos ke OSN dengan sebelumnya menjadi juara pertama di OSN tingkat Provinsi,” kata Kepala SMAN 1 Takengon, Konadi Lingga, S.Pd, M.Pd, Sabtu 17 September 2022.
Menurutnya, meski dalam sejarahnya SMAN 1 Takengon sudah pernah menang hingga ke tingkat internasional khusus untuk lomba karya tulis ilmiah, namun untuk olimpiade sains, ini pertama dalam sejarah sejak SMA tertua di Aceh Tengah tersebut berdiri.
“Kita patut bersyukur, dan ini merupakan prestasi yang luar biasa, dan kita apresiasi kegigihan siswa,” sebut Konadi Lingga.
Tambahnya lagi, siswa yang lolos ke OSN tersebut bernama Najwa Mutiah yang merupakan siswa kelas XI, untuk bidang kebumian.
Najwa katanya lagi, menjadi bagian dari 19 siswa Aceh yang akan mengikuti OSN 2022 ini. “Jadi, ada 19 siswa yang akan menjadi wakil provinsi Aceh ke nasional, dari 9 bidang yang diperlombakan dalam OSN ini,” terang Konadi.
Ia merincikan, bidang OSN yang dilombakan antara lain, bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika/Komputer, Kebumian, Astronomi, Ekonomi dan Geografi.
“Dan siswa kita Najwa Mutiah yang berasal dari Tansaran, Kecamatan Bebesen, menjadi wakil Aceh di bidang kebumian. Dan satu-satunya dari Aceh Tengah,” terangnya.
Menghadapi itu, pihaknya akan terus membimbing Najwa agar bisa bersaing di tingkat nasional. Terkait, penyelenggaraan OSN 2022 ini, Konadi belum bisa memastikan waktunya.
“Kita masih menunggu info dari Disdik Aceh terkait kapan jadwal penyelenggaraannya. Intinya, sebelum perlombaan berlangsung kita terus menambah materi ke siswa kita ini. Dengan harapan, nantinya mampu bersaing, dan mohon do’a nya kita bisa menang di ajang paling bergengsi ini,” demikian Konadi Lingga.
Sebagaimana diketahui, dari 19 siswa yang mewakili Aceh di ajang OSN tersebut, Banda Aceh mengirimkan peserta terbanyak dengan sembilan orang.
Disusul Aceh Besar 4 orang, dan Aceh Selatan 3 orang. Sementara, Aceh Tengah, Subulussalam, dan Lhokseumawe masing-masing 1 orang.
[Darmawan]