Hegemoni Komunikasi Islam dalam Realitas Kehidupan Tehnologi dan Transendental

oleh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr. Salman Yoga S. S.Ag.,MA akan isi Orasi Ilmiah dalam Yudisium Sarjana (S1) semester genap tahun 2021/2022 pada Kamis (28/7/2022) di Auditorium Prof. Ali Hasjmy kampus setempat.

Pada Rabu, 27 Juli 2022, Dr. Salman Yoga S mengatakan dalam Orasi Ilmiah tersebut dirinya akan menyampaikan tema sesuai yang diberikan oleh fakultas yaitu Menumbuhkan Sarjana yang Berjiwa Islami dalam Merespon Berbagai Tantangan Dakwah Sekarang dan Masa Depan.

Walapun demikian, Dr Salman Yoga S akan menyampaikan tema tersebut dalam bingkai Hegemoni Komunikasi Islam dalam Realitas Kehidupan Tehnologi dan Transendental.

Sekilas anak ke-12 dari 13 bersaudara ini menyampaikan bahwa komunikasi itu sebenarnya tanda kehidupan dan tanda kematian yang bebas waktu, ruang dan tempat.

“Semua benda di atas dan di bawah langit dan bumi adalah simbol komunikasi. Melalui itulah Tuhan berkomunikasi,” katanya.

Komunikasi, lanjutnya, menjadi sangat penting bukan saja dalam kehidupan masyarakat tapi ketika manusia sudah matipun komunikasi itu penting.

“Disinilah keunggulan ilmu komunikasi Islam yang berbeda dengan ilmu komunikasi umum,” jelas Salman.

Komunikasi setelah kematian itu berkaitan langsung dengan ilmu dan keimanan. Al-Qur’an menyebutnya bahwa manusia yang mati masih dapat menerima informasi dari tiga bentuk (dari alam dunia atau orang yang masih hidup): Anak amal saleh, ilmu bermanfaat dan sadakah jariah (amal jariah), ini yang disebut dengan komunikasi transendental satu arah dengan media keimanan.

Dari sekian media komunikasi modern dengan tehnologi termutakhir, para peneliti belum mampu meneliti tentang komunikasi dari situlah media komunikasi lintas waktu dan tempat adalah media tulisan.

“Bahkan, untuk masuk neraka dan surga pun kita punya tulisan. Penulisnya adalah malaikat Malik dan malaikat Ridwan. Apalagi bagi yudisia untuk menyatakan lulus tidak lulus diketahui melalui tulisan,” pungkasnya. [JWD/ZR]

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.