Bener Meriah Menuju Kabupaten Agrowisata Kopi

oleh

Oleh : Hammaddin Aman Fatih*

Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten yang berada dibagian tengah wilayah Aceh, membentang di penggunungan Bukit Barisan bersama kabupaten Aceh Tengah yang resmi menjadi daerah otonomi dan melepaskan diri dari kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2003 berdasarkan UU No 41 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten itu tanggal 18 Meret 2003.

Terbentuknya kabupaten Bener Meriah sebagai daerah otonom dan ditetapkan menjadi kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Tujuan pembentukannya adalah untuk mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cakup singkat diharapkan dapat berdiri sejajar dengan kabupaten lainnya yang berada dilingkungan Pemerintahan Aceh.
Sejak tahun 2004 sampai sekarang (Tahun 2022) kabupaten Bener Meriah telah 13 kali mengalami pergantian era kepemimpinan.

Seyogyanya dengan umur itu (±18 tahun) sudah sepantasnya kabupaten ini dapat bisa sejajar dengan kabupaten lainnya. Tapi, melihat kondisi lapangan, perkembangan kabupaten Bener Meriah ini cukup sangat pantas kita katakan jalan ditempat atau cukup lambat perkembangannya.

Ada yang mengatakan bahwa ini disebabkan oleh pemegang tumpuk kekuasaanya, penentu kebijakan (2x bupati defenitifnya hasil pilkada) terlibat skandal korupsi, yang menyebabkan blueprint kabupaten Bener Meriah tumbuh sebelum mekar. Efeknya sampai hari kabupaten Bener Meriah belum jelas mau dibawa kemana?

Kita lihat, Simpang Tiga Redelong belum juga menampakan geliatnya berkembang sebagai pusat administrasi pemerintahan kabupaten. Kalah pamor dengan kemajuan dengan salah satu kecamatan yang ada dilingkungan kabupaten Bener Meriah sendiri, yaitu kecamatan Bandar yang beribu kota Pondok Baru.

Kita berharap pemda harus menyusun blueprint yang menjadi standar arah perkembangan kabupaten Bener Meriah kedepannya sesaui dengan potensi riil dilapangan (Sesuai kenyataan).

Jangan ganti pimpinan, ganti program sesuai selera penguasa yang bersifat euforia, akhirnya program bongkar pasang berimbas kepada anggaran yang terkesan mubazir, yang korban rakyat kebanyakan.

Arah pembangunan kabupaten Bener Meriah dengan melihat potensi kenyataan dilapangan, yang bila ditata secara professional berkelanjutan secara kontinyu dan konsisten sangat menjanjikan yaitu memadukan bidang pertanian, perkebunan dan pariwisata (https://lintasgayo.co/2020/12/18/hari-jadi-bener-meriah-ke-16-tahun-ayo-maksimalkan-3-potensi-utama).

Ketiga hal itu bisa menjadi prioritas untuk dikembangkan dan dipublikasikan sehingga menarik investasi luar untuk berinvestasi di negeri yang dijuluki miniature eropa pedalaman ini untuk menggeliat bangkit, ditunjung dengan masyarakatnya sangat welcome akan perubahan yang merupakan tuntutan aktivitas masyarakat global.

Riil kita lihat bahwa kabupaten ini sangat jauh tertinggal dalam arena kepariwisataan. Baik dalam skala nasional maupun dalam tataran lingkungan pemerintahan Aceh sendiri. Hal ini terutama jika dibandingkan dengan daerah-daerah tujuan wisata yang ada, seperti kabupaten induknya Aceh Tengah.

Jika dikaji lebih jauh, terlambatnya perkembangan pariwisata di daerah ini disebabkan berbagai sektor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Tetapi lebih khusus adalah karena publikasi (promosi) yang dirasa sangat kurang dan tempat-tempat yang potensial sebagai tempat wisata tidak tertata sebagai mana tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Artinya, dibangun tapi tidak terrawat alias terbelengkalai.

Dalam kondisi yang demikian, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan objek wisata yang ada, apakah dari masyarakat dan juga pemerintah, maka dipastikan investor dari luar bisa datang untuk menanamkan modalnya membangun daerah.

Menarik investor dari luar daerah harus ada kerjasama diantara semua pihak, membangun kawasan wisata tidaklah mudah bukan seperti membalikkan telapak tangan, perlu orang -orang yang trampil dan punya pemikiran maju serta berwawasan tinggi (Think globally, act locally). Dalam konteks ini diperlukan pemikiran dari berbagai pihak. Sebagai kelengkapan pariwisata didambakan adanya travel (Biro perjalanan), perhotelan, juga transportasi yang baik.

Potensi pariwisata menjanjikan untuk dikembangkan kabupaten Bener Meriah ini adalah “Agrowisata Kopi”. Mengingat tanaman kopi dibudidayakan hampir diseluruh lahan yang ada dikabupaten ini yang tumbuh memiliki karakteristik terunik di dunia dan memiliki citarasa yang khas yang dikenal dengan istilah “heavy body and light acidity” yakni sensasi rasa keras dan aroma yang menggugah semangat saat meminum kopi Gayo.

Ini merupakan harta karun untuk menumbuhkan kegiatan agrowisata kopi di kabupaten Bener Meriah. Sungguh pantas dikatakan “naif” bila penentu kebijakan didaerah ini masih juga tidak memanfaatkan potensi tersebut karena sebagai besar penduduknya hidup dari biji kopi (The citizen of the place get income from coffee).

Agrowisata Kopi di kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu sektor ekonomi penting dan strategis di masa depan. Identifikasi dan perencanaan pengembangan Agrowisata Kopi di kabupaten Bener Meriah perlu dilakukan secara lebih rinci dan matang.

Pengembangan Agrowisata Kopi ini diharapkan juga mampu menunjang upaya-upaya pelestarian alam, kekayaan hayati dan kekayaan budaya bangsa. Pengembangan agrowisata kopi merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong baik potensi ekonomi daerah maupun upaya-upaya pelestarian tersebut.

Pemanfaatan potensi sumber daya alam sering kali tidak dilakukan secara optimal dan cenderung eksploitatif. Kecenderungan ini perlu segera dibenahi salah satunya melalui pengembangan industri pariwisata dengan menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam dan hayati berbasis pada pengembangan kawasan secara terpadu.

Potensi wisata alam, baik alami maupun buatan, belum dikembangkan secara baik dan menjadi andalan.

Banyak potensi alam di kabupaten Bener Meriah yang belum tergarap secara optimal. Pengembangan kawasan wisata alam dan agro disini mampu memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah, membuka peluang usaha dan kesempatan kerja serta sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaaan alam dan hayati yang ada.

Sebagai daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, pengembangan agrowisata kopi seharusnya memegang peranan penting di masa depan. Pengembangan kegiatan ini akan berdampak sangat luas dan signifikan dalam pengembangan ekonomi dan upaya-upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan.

Melalui perencanaan dan pengembangan yang tepat, agrowisata kopi di kabupaten Bener Meriah dapat menjadi salah satu sektor penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi daerah.

Pengembangan industri agrowisata kopi memerlukan kreativitas dan inovasi, kerjasama dan koordinasi serta promosi dan pemasaran yang baik. Pengembangan agrowisata kopi juga harus adanya keterlibatan unsur-unsur wilayah dan masyarakat secara intensif.

Pengembangan kawasan agrowisata kopi di daerah ini menuntut pengelolaan ruang (tata ruang) yang lebih menyeluruh baik yang meliputi pengaturan, evaluasi, penertiban maupun peninjauan kembali pemanfaatan ruang sebagai kawasan agrowisata, baik dari sisi ekologi, ekonomi maupun sosial budaya.

Penataan kawasan agrowisata kopi ini nanti sangat mungkin beriringan dengan pemanfaatan kawasan lain seperti kawasan pemukiman atau kawasan industri. Prioritas perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang.

Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan pendekatan kawasan yang bukan hanya meliputi sisi ekologi, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Sehingga dalam jangka panjang, bukan hanya pelestarian daya dukung lingkungan saja yang tercapai, tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang stabil serta budaya yang lestari di kabupaten Bener Meriah.

Pengembangan agrowisata kopi sebagai salah satu sektor pembangunan secara umum menjadi sangat relevan, sesuai dengan potensi daerah masing-masing sesuai dengan daerah yang ada di kabupaten Bener Meriah.

Perencanaan pengembangan kawasan agrowisata kopi di kabupaten Bener Meriah harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu antara lain sebagai berikut, yaitu:

1) Pengembangan kawasan agrowisata kopi harus mempertimbangkan penataan dan pengelolaan wilayah dan tata ruang yang berkelanjutan baik dari sisi ekonomi, ekologi maupun sosial budaya setempat.

2) Pengembangan fasilitas dan layanan wisata yang mampu memberikan kenyamanan pengunjung sekaligus memberikan banefit bagi masyarakat setempat.

3) Pengembangan kawasan agrowisata kopi harus mampu melindungi sumber daya dan kekayaan alam, nilai-nilai budaya dan sejarah di kabupaten Bener Meriah.

Pengembangan kawasan agrowisata kopi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar semata, tetapi harus dalam koridor melindungi dan melestarikan aset-aset yang menjadi komoditas utama pengembangan kawasan.

Penggalian terhadap nilai-nilai, lokasi, kegiatan, atraksi wisata yang unik ditujukan untuk mendorong pertumbuhan kawasan agrowisata kopi secara berkelanjutan.

4) Diperlukan studi dan kajian yang mendalam, berulang (repetitive) dan melibatkan pihak-pihak yang relevan baik dari unsur masyarakat, swasta maupun pemerintah. Dengan demikian diharapkan perencanaan dan pengembangan kawasan semakin baik dari waktu ke waktu serta terdokumentasi dengan baik.

Dalam strategi dan arah kebijakan pengembangan agrowisata kopi di kabupaten Bener Meriah minimal harus dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni : 1. Adanya pedoman pengelolaan ruang kawasan agrowisata kopi berupa strategi pola pengembangannya.;

2. Penetapan kawasan agrowisata kopi dilakukan berdasarkan studi kelayakan yang secara mendasar mempertimbangkan kelayakan ekologis, kelayakan ekonomis, kelayakan teknis (agroklimat, kesesuaian lahan, dan lain-lain), dan kelayakan sosial budaya ; 3. Pengembangan kawasan Agrowisata Kopi harus melalui tahapan-tahapan yang jelas dan terarah ; 4. Pengembangan kawasan agrowisata kopi dalam jangka panjang berorientasi pada pelestarian daya dukung lingkungan dan sumber daya alam ;

5. Pengembangan kawasan agrowisata kopi diharapkan mampu memelihara dan bahkan memperbaiki daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam secara berkelanjutan dalam jangka panjang ; 6. Pengembangan agrowisata kopi sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumberdaya lahan dan pendapatan petani dan masyarakat sekitarnya (https://lintasgayo.co/2017/09/26/tanoh-gayo-dan-potensi-agrowisata-kopi).

Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata kopi antara lain adalah melestarikan sumberdaya alam, melestarikan teknologi lokal (kearifan budaya lokal) dan meningkatkan pendapatan petani/masyarakat sekitar lokasi agrowisata kopi.

Arah dan strategi pengembangan Kawasan Agrowisata kopi harus bertumpu pada kekuatan dan potensi lokal dan berorientasi pasar. Pertumbuhan pasar agrowisata kopi sekarang cukup tinggi di seluruh dunia.

Diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mengemas dan memasarkan produk-produk unggulan agrowisata kopi dengan menjual keaslian, kekhasan dan ke-lokalan yang ada tanpa ada di dapati di daerah lainnya (unik).

Hal diatas dapat dikombinasikan dengan produk-produk yang lebih umum seperti pengembangan wisata petualangan, perkemahan, pengembangan fasilitas hiking/tracking, pemancingan, wisata boga, wisata budaya dan lain-lain sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Selain itu, harus diberikan kemudahan dan dukungan melalui penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang baik dari sisi budidaya, pengolahan pasca panen maupun infrastruktur dan fasilitas lain seperti promosi, transportasi dan akomodasi dan pemasaran yang terpadu harus dilakukan oleh pemerintah baik di lebel propinsi maupun di daerah.

Penutup

Melihat potensi yang berada dalam lingkungan pemerintahan kabupaten Bener Meriah, sudah sewajarnya menjadi kabupaten agrowisata kopi. Hal ini bisa dengan secepatnya dikembangkan mengingat alamnya sangat mendukung untuk mengujutkan semua itu dan berhubungan langsung dengan aktivitas hari kebayagkan masyarakatnya.

Bandara Rembele sebagai salah satu pintu masuk sangat bisa mempercepat pergerakan barang dan jasa sebagai modal utama mengembangkan kawasan agrowisata kopi di kabupaten Bener Meriah bisa eksis terus berkembang dan menjadi andalan industri pariwisata khususnya untuk kawasan tengah Aceh.

Agar potensi alam yang ada di wilayah kabupaten Bener Meriah saat ini dapat menjadi kawasan agrowisata kopi maka diperlukan pembangunan sarana dan parsarana pendukung wisata agrowisata kopi yang memadai, melalui pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaa sumber daya alamnya diharapkan setahap-tahap terus untuk dibangun.

Pariwisata pada saat ini telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat modern. Berwisata telah dipandang sebagai kebutuhan dan bukan lagi keinginan, sehingga perlu dipenuhi.

Dan ini merupakan peluang yang menjamin bahwa pariwisata tidak akan pernah kekurang permintaannya atau pengunjungnya.
Agrowisata Kopi merupakan salah satu bidang yang memberikan andil cukup besar dalam pengembangan kegiatan kepariwisataan jika dikelola dengan baik, sehingga dapat menjadi salah satu penyumbang potensial dalam pertumbuhan perekonomian daerah nantinya.

Hal ini bukan saja sebagai sumber devisa tetapi juga segi perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan yang didapati dari imbas sektor-sektor lain didalamnya sebagai faktor pendukung (multi efek).

Kita berharap semoga dengan dijadikannya kabupaten Bener Meriah sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ XXXV Aceh tahun 2002 yang akan dilaksanakan dari tanggal 18 s/d 25 Juni yad, bisa menjadi momentum awal memperkenalkan potensi alam kabupaten ini sebagai kabupaten “Agrowisata Kopi”.

*Penulis seorang antropologi dan penulis buku People of the Coffee.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.