Oleh : Hammaddin Aman Fatih*
Tanoh Gayo yang terletak ditengah-tengah provinsi Aceh, bagaikan sekeping tanah surga yang tercecer kedunia. Mata dunia pernah tertuju kesana dengan kenikmatan Teh Redelongnya yang pernah menjadi minuman favorit di negeri Belanda era tahun 1930-an, getah pinusnya terbaik dunia (tanaman purba) dan keunikan dari kopi Gayo ini dikenal dengan istilah “heavy body and light acidity” yakni sensasi rasa keras saat kopi ditenguk dan aroma yang menggugah semangat.
Selain mempunyai pesona alam yang mempesona juga banyak potensi wisata yang melirik mata dunia untuk mengunjunginya. Ini semua anugerah Allah swt yang patut untuk sangat disyukuri. Banyak tempat seindah dan seeksotis dengan berbagai potensi yang masih belum tersentuh.
Begitu lending di Bandara Rembele, wisatawan akan disuguhkan keindahan gunung merapi Burni Telong yang eksotis. Atau ketika memasuki tanah Gayo lewat jalur darat juga disuguhi panorama alam, sebelah kiri kita dengan tebing menjulang tinggi dan sebelah kanan terlihat jurang yang dalam.
Tidak hanya itu saja dinginnya udara tanah Gayo akan menjadi terasa hangat dengan secangkir kopi Gayo sehingga menjadi harmoni yang indah antara udara yang sejuk dengan hangatnya kopi.
Sektor pariwisata merupakan asset yang bisa mengimbaskan untuk bangkitkan bermacam-macam sektor ekonomi lainnya. Dari sekian banyak potensi wisata yang membentang dari kabupaten Bener Meriah-Aceh Tengah-Gayo Lues, dan terasa tidak afdal kalau tidak berkunjung ke Danau Laut Tawar. Boleh jadi itulah ikon wisata tanah Gayo yang memiliki daya tarik yang mempesona mata untuk memandangnya.
Biasanya laut pasti memiliki air yang rasanya Asin. Tapi lain dengan laut yang berada di Dataran Tinggi Tanoh Gayo yang bernama Laut Tawar. Danau ini tepatnya berada dipinggiran sebelah timur Kota Takengon yang luasnya ± 5.472 ha dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km serta volume airnya kira-kira 2.537.884 m2 (2,5 triliun liter) diketinggian permukaan 1,100 m (3 ft 7,3 in) (sumber id.m. Wikepedia).
Lebih khusus danau ini posisinya berada dilembah yang dikelilingi oleh deretan pengunungan. Pemandangan yang indah. Airnya bening, sesekali terliat riakan gerakan ikan. Belum lagi saat kabut tipis turun saat matahari mulai kembali keperaduannya, membuat suasana alam kian terasa seperti kita berada di daerah eropa pedalaman dengan latar belakang hutan pinusnya. Dan terasa tidak afdal lagi kalau tidak menikmati atraksi alam yang terjadi, yaitu Sunset dan Sunrise yang sangat menarik. Tak boleh dilewatkan bila kita telah menginjakkan kaki di kota Dinginya Aceh (Kota Takengon) itu yang berada dipinggiran sebelah timur danau Laut Tawar itu.
Kondisi alam yang didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, dengan kenyamanan fisik berupa temperatur udara yang sejuk dan potensi visual danau. Keindahan alam danau Laut Tawar telah menjadikan kawasan ini menjadi daerah kunjungan wisata yang sangat potensial, dan telah berkembang menjadi kawasan wisata yang populer di Aceh. Ini terlihat ketika waktu liburan, banyak mobil-mobil plat luar yang berkeliaran diseputaran kota Takengon dan dipinggiran danau Laut Tawar.
Dalam minggu ini (pasca lembaran) telah membuktikan bahwa nilai jual potensi danau Laut Tawar sangat tinggi. Ribuan pengunjung memadati seputaran danau Laut Tawar dan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Media online LintasGayo.co dalam unggahan beritanya 05/05/2022 “Idul Fitri 1443 H, Takengon Overload”.
Menggambarkan situasi seputaran danau Laut Tawar yang sesak dan kurangnya penginapan untuk menghandel wisatawan yang datang untuk menghabis waktu liburnya di tanah Gayo.
Melihat potensi besar daya tarik wisata dia masa yang akan datang untuk mendatangkan mengunjungi danau laut Tawar diperlukan beberapa pembenahan yang revolusioner bervisi kedepan yang mendukung kenyamanan wisatawan untuk betah menikmati keindahannya.
Beberapa masalah yang dihadapi sektor pariwisata di Tanah Gayo, khusus seputaran danau Laut Tawar, sehingga seakan-akan hanya bergerak ditempat.
Masalah yang sangat perlu untuk dibenahi atau ditindak lanjuti adalah : peraturan yang tumpang tindih, kurangnya kualitas SDM terutama yang basicnya sedikitnya ada berbau pariwisata terutama person yang terlibat dalam penentukan kebijakan, kurangnya publikasi berbasis digital yang update, belum baiknya infrastruktur (yang ada juga tanpa ada perawatan rutin kondisi sekarang boleh dikatakan terbengkalai), masih kurangnya investasi, kurang diperhatikannya aspek lingkungan hidup, dan kurangnya perhatian pada objek wisata religi.
Dan yang sekarang sangat perlu sekarang secepatnya meningat terjadi lonjakan wisatawan yang drastis diseputaran danau Laut Tawar usai Hari Raya Idul Fitri 1443 H saat ini. Pihak pemda khususnya pengelola tempat wisata untuk dapat memperhatikan beberapa hal yang menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung.
Pengelola tempat wisata harus memperhatikan jumlah pengunjung dengan kapasitas maksimal tempat wisata. Jangan sampai terjadi over kapasitas tempat wisata tersebut. Jangan sampai terkesan situasi yang berdesakan di dalam dan luar areal tempat wisata.
Pengelola wisata agar membuat standar harga makanan dan minuman yang dijual oleh para penyewa. Tidak memberikan tarif dengan harga yang tinggi. Pengelola wisata harus mewajibkan para penyewa di tempat wisata untuk membuat dan mencantumkan daftar harga, dari harga makanan dan minuman yang dijualnya, jangan jadikan momen ini untuk menekan wisatawaan dengan harga yang tinggi.
Pengelola tempat wisata agar memperhatikan dan menjaga kebersihan toilet, mewajibkan semua pengelola tempat wisata memperbanyak tempat sampah dan menyediakan tempat ibadah yang standar. Jangan biarkan toilet kotor, jorok, dan bau. Plus ketersediaan air bersih yang cukup. Demikian juga tempat ibadah, selain bersih juga harus dilengkapi dengan sarana penunjang lainnya, dan dipisahkan antara jemaah laki-laki dan perempuan.
Masyarakat yang berada diseputaran danau Laut Tawar harus memberikan rasa nyaman dengan tidak terlalu pelit dengan senyuman dan menunjukan sikap ramah, serta memberikan informasi jelas akurat kepada para wisatawan yang mungkin menanyakan sesuatu, informasi atau lain sebagainya.
Pihak berwenang atau aparat desa dan pengelola tempat wisata dapat memperhatikan management parkir dan rekayasa lalu lintas di sekitar tempat wisata. Jangan sampai tempat wisata memicu kemacetan di sekitar lokasi, khususnya di jalan raya dan yakinkan tidak ada pungli parkir bagi wisatawaan
Pihak berwenang juga harus berusaha menertibkan masyarakat-masyarakat yang meminta sumbangan yang berada diseputaran atau menuju arah danau Laut Tawar supaya tidak menjadi pemicu kemacetan dan kemungkinan besar terjadi tabrakan (senggolan bodi kenderaan).
Point-point diatas sangat perlu untuk ditindaklanjuti secara tegas, konsisten dilapangan, sehingga tidak memunculkan imeg dinegatif bagi wisatawan yang bisa memicu kekesalan berimbas tidak akan lagi mengunjungi daerah wisata seputaran danau Laut Tawar.
Bila kita konsisten dengan aturan main yang kita sepakati. Wisatawan merasa nyaman dan tidak merasa dizalimi. Hal tersebut bisa menjadikan rekomendasi yang akan disampaikan kepada teman-teman didaerah tempat tinggalnya nantinya.
Pemda juga harus menugaskan petugas resmi dan memberikan intensif lebih kepada mereka petugas-petugas yang berada dilapangan yang terlibat langsung dengan proses kelancaran pergerakan wisataan yang berada di seputaran danau Laut Tawar.
Akhirnya, kita berharap semoga keberadaan danau Laut Tawar ini bisa menjadi penggerak dunia pariwisata tanah Gayo pada umumnya dan pemerintah mempunyai blue print master plan menjadi acuan resmi segala hal yang berhubungan dengan ekosistem dan perkembangan danau Laut Tawar ke depan.
Mari kita mulai belajar menerima pikiran-pikiran inovatif dan kreatif yang relevan dengan tuntutan global dengan belajar mengodopasi kearifan lokal dengan prinsif berangkat dari yang asli tapi diberi baju baru sesuai dan tidak bertentangan dengan syari’at Islam dan adat istiadat masyarakat setempat.
Kita bukan hanya sekedar berharap tapi wajib menuntut pihak provinsi mempunyai sebuah perwakilan institusi resmi yang representatitf berkantor di Takengon atau setingkat UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) khusus menangani ekosistem danau Laut Tawar tersebut.
Agar mereka tahu kebutuhan riil yang mendesak untuk direalisasikan hingga dapat menunjang keberadaannya dan dapat membangkitkan perekonomi masyarakat sekitarnya yang mana mereka juga merupakan bagian dari masyarakat Aceh yang perlu diperhatikan (lihat : https://lintasgayo.co/2021/05/02/menata-masa-depan-danau-lut-tawar/).
Perubahan pola hidup masyarakat yang berada di sekitar danau dan mungkin juga kebijakan-kebijakan pemerintah yang mungkin hanya berbicara kepentingan ekonomi sesaat telah mulai merubah wajah danau kebanggan masyarakat Gayo itu.
Pada saat ini kawasan danau Laut Tawar telah mengalami kerusakan fisik, visual dan ekologis sehingga terus cenderung menurun kualitasnya. Bila hal tersebut tidak dicegah sedini mungkin, dapat menurunnya kualitas fisik danau dan kualitas sumberdaya wisata sehingga berdampak terhadap jumlah kunjungan wisata kedepan dan selanjutnya akan menurunkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara bertahap.
*seorang antropolog dan pemerhati masalah sosial yang berdomisili di seputaran kota Takengon.
