[Puisi] Pekik Sang Duka

oleh

[Puisi] Pekik Sang Duka
Yusmaniati

Waktu hanya angka
Usah dipikirkan pun disesali
Hendak kau rawat pun tanaman sejuta setia
Belum tentu semesta menghadiahimu hal serupa
Bahkan kau mungkin terima kelakar senda gurau sahaja

Yang milikmu tetap bertengger penuh rayu
Hujan manis, awan anggun,
Begitu indah menggelitik hati
Bukan perlu diambil pusing
Sederhana kisah tak lah berakhir romantis
Percayalah, bahagiamu tetap hakmu
Tapi semesta tetap milik Yang Maha Paham

Akan ada hal yang memaksamu
Untuk paham, untuk melepas
walau genggamanmu sekuat di atas kekuatan
Usah sedih apalagi berduka nestapa
Kasihnya akan pergi layaknya daun kering
Disapu angin, yang datang kapan saja

Kalau ditanya pada mentari mengapa tak begitu setia
Maka bulan punya hak dan alasan untuk hadir penghias malam
Kalau ditanya pada bintang mengapa tak selalu ada
Maka pelangi pun ada giliran untuk hadir penghias mega
Kalau ditanya pada karang mengapa begitu konyol untuk bertahan
Maka ombak punya alasan untuk menghantam karang
Kalau ditanya pada mereka mengapa terus berdiri dengan tangisan
Maka mereka punya alasan untuk menjadikan luka penuh hikmah
Kalau ditanya pada bumi mengapa masih begitu diam seribu bahasa
Padahal banyak tangan perusak
Maka tak ada lain
Semua serupa takzim kepatuhan
Semua ada giliran
Semua ada musabab
Semua ada waktu

Tuhan punya seribu cara
Untuk semua ini!!!

Takengon, April 2022

Yusmaniati, S.Pd., guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 3 Takengon

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.