TAKENGON-LintasGAYO.co : Aksi tolak tambang yang dilakukan ratusan massa dari berbagai elemen di Gedung DPRK Aceh Tengah, Senin 16 September 2019 sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan ini bermula saat 12 anggota DPRK yang hadir mendengarkan aspirasi masyarakat tentang penolakan tambang tersebut disuruh berdiri oleh salah seorang orator yang asli putra Linge.
Saat itu sang orator ingin menjelaskan keadaan masyarakat Linge saat ini. Bahwa ada segelintir orang yang sudah menyatakan dukungan terhadap tambang.
Anggota DPRK pun beraksi, terlihat dua anggota DPRK yakni Hamdan dan Jihar Firdaus mengambil mix dari tangan mahasiswa. Tak terima dengan sikap wakil rakyat itu, mahasiwa pun terlibat aksi dorong dengan beberapa anggota DPRK.
Dengan sigap personil keamanan mengamankan belasan anggota dewan yang terhormat. Hingga harus dimasukkan ke dalam gedung.
Hingga berita ini diterbitkan, aksi demo masih berlanjut. Beberapa orator terlihat menenangkan aksi massa yang disinyalir dimasuki penyusup.
[Darmawan]
