Masih Indahkah Danau Lut Tawar?

oleh

Catatan : Zuhra Ruhmi*

Selain kaya akan hasil alam berupa sayur, palawija dan komoditas utama kopi Gayo, Takengon juga dikenal sebagai salah satu kota dengan keindahan alamnya.

Danau Lut Tawar adalah salah satu keindahan alam itu. Selain sebagai satu-satunya kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki danau, dan pembukaan akses jalan menuju Takengon, maka wajar jika jumlah wisatawan meningkat drastis.

Dibukanya jalur KKA yang menghubungkan Takengon menuju Lhokseumawe, juga jalan Takengon-Gayo Lues melalui jalur Bintang juga perbaikan dan perluasan jalan Bur Lintang membuat Danau Lut Tawar semakin diminati sebagai salah satu destinasi wisata yang indah.

Jika dari jalur pesisir dari arah Bireuen atau Lhokseumawe, keindahan Danau dengan ikan endemik depik (rasbora tawarensis) ini telah terpancar dari Singgah Mata Kecamatan Kebayakan. Pun demikian, dari arah Blangkejeren, kemolekan Danau telah terlihat di Kampung Bintang, maka mengabadikan keindahan melalui gambar perlu dilakukan.

Mengabadikan keindahan danau Lut Tawar juga dapat dilakukan di beberapa lokasi seperti Pantan Terong, Bur Rintis, Bur Lancuk Leweng, dan Bur Telege. Namun samakah keindahan danau dari lokasi tersebut dengan mengelilinginya dengan jalur darat?

Jawaban akan anda temukan setelah anda mengelilingi danau kebanggakan masyarakat Gayo ini.

Perjalanan yang penulis mengelilingi danau pada Sabtu, 8 Juni 2019 sepanjang jalan dari Hotel Renggali hingga Kampung Bintang, banyak tumpukan sampah yang dibuang sembarang dibalut dengan plastik beragam warna.

Belum lagi di beberapa lokasi wisata, sampah merusak keindahan pemandangan. Harga tiket pengunjung sepertinya tidak berimbas pada ketersediaan fasilitas penting, salah satunya tong sampah. Sehingga pengunjung yang juga tidak memiliki kesadaran peduli lingkungan juga tidak punya pilihan lain untuk membuang sampah sembarangan.

Baca : 7 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Wisata Ramah Lingkungan

Maka solusi jitu agar danau tetap indah dari dekat adalah mengambil gambar yang setengah badan agar tebaran sampah “hilang” dari gambar, tapi akankah hal ini terus berlanjut.

Maka kita patut bertanya, masih indahkah Danau Lut Tawar dari dekat? Jawaban ada pada realitas bukan dari petikan gambar yang di post dari berbagai media sosial.

*Penulis adalah Redaktur pelaksana LintasGAYO.co juga Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Takengon

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.