BANDA ACEH-LintasGAYO.co : “Undangan KNA layaknya adzan,” kata Ketua KNA, Drs Jamhuri MA pada pembukaan maulid Nabi Muhammad SAW pada Minggu, 2 Desember 2018 di aula museum Aceh.
Menurut dosen Fakultas Syari’ah UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini, undangan KNA layaknya adzan karena terbuka untuk seluruh masyarakat Gayo di Kuta Radja tanpa terkecuali.
“Jika sudah ada acara KNA, artinya siapa saja masyarakat Gayo bisa hadir,” kata anggota Majelis Adat Aceh (MAA) ini.
“Anggota KNA adalah anggota yang istimewa karena menjadi anggota KNA tidak harus mendaftar. Siapapun masyarakat Gayo otomatis menjadi anggota KNA,” kata pembawa acara Keberni Gayo di Aceh TV ini.
Ia menuturkan, dulu orang Aceh sangat mengagumi kekompakan dan kuatnya tali silaturahmi kekeluargaan yang dimiliki oleh masyarakat Gayo. Sehingga menjadi keunikan sendiri karena bersatu padu dalam setiap kegiatan apapun.
Jamhuri menambahkan, kentalnya silaturahmi masyarakat Gayo di Kutaradja ini karena Uswah yang diterapkan sangat kokoh dan mampu menarik perhatian.
Dari hal tersebut, dipandang penting untuk mengutamakan dan meningkatkan silaturahmi masyarakat Gayo di Banda Aceh untuk terus meningkatkan kekompakan.
Selain itu, masyarakat Gayo di Banda Aceh dan Aceh Besar harus mampu menuntut untuk kepedulian sosial secara bersama.
Pemberi tausyiah juga mengapresiasi kebersamaan masyarakat Gayo.
“Saya salut kepada masyarakat Gayo di rantau karena memiliki komunitas untuk berkumpul dan bersilaturrahmi,” kata Muhammaddin SAg MA.
Selain dihadiri oleh ratusan masyarakat Gayo di Banda Aceh dan Aceh Besar, acara ini juga turut dihadiri oleh Irmawan, Anggota Komisi V DPR-RI Fraksi PKB H Irmawan S Sos MM; anggota DPRK Banda Aceh Arida Sahputra, istri Plt Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, Tarmilin Usman dan tokok Gayo di Kutaradja. [WD, Zuhra Ruhmi]
