TAKENGON-LintasGAYO.co : Saat serahterima bantuan dari alumni lintas angkatan SMA Ujung Temetas (sekarang SMAN 2 Takengon), berupa pembuatan sumur bor lengkap dengan instalasinya serta perbaikan dan perlengkapan mushala, Kepala Sekolah Devi Hindraini, M.Pd curhat mengenai keadaan sekokah.
Dihadapan beberapa perwakilan Alumni Ujung Temetas (Utem), Devi bercerita bahwa dalam beberapa tahun terakhir SMAN 2 Takengon kurang peminat.
“Ada beberapa faktor yang menjadikan sekolah ini mulai sepi peminat. Alasan pertama terlalu jauh dari pusat kota, kedua kurangnya prasarana terkhusus perlengkapan marching band,” sebut Devi.
Ia pun mengaku, bahwa siswa yang bersekolah di SMA itu juga bukan siswa pilihan. “Ini kerja keras bagi kami disini, sekolah ini sekarang menjadi nomor dua, mereka (siswa) baru masuk kesini setelah tidak lulus di sekokah lain,” katanya, sambil mengharapkan dukungan dari alumni untuk mengatasi masalah ini.
Baca : Setelah 40 Tahun, Akhirnya SMAN 2 Takengon Ada Air Bersih
Menanggapi hal itu, salah seorang alumni angkatan 91, Darwinsyah mengatakan, pihaknya beserta seluruh alumni Utem siap berkontribusi mengatasi masalah itu.
Menurut Wakil Ketua DPRK Bener Meriah itu, bahwa dimasa tahun akhir 80-an dan 90-an, SMA Utem cukuplah favorit. Ia mengaku kaget akhir-akhir ini pamor SMA Utem semakin redup. “Dengan segenap kemampuan kita, alumni akan membantu kembalikan kejayaan SMA ini,” sebut Darwin.
Senada dengannya, Ketua Alumni SMA Utem, Mukhtaruddin berjanji akan menyampaikan permasalahan ini melalui grup media sosial khusus alumni. Ia juga mengatakan, bahwa alumni juga telah menyusun program membantu kemajuan.
“Dalam pertemuan akbar alumni tahun depan ini akan kita sampaikan. Dalam beberapa diskusi bersama alumni, ini menjadi titik fokus kita jangka panjang, selain bantuan-bantuan lain yang bersifat urgen bagi kemajuan sekolah ini, intinya kami akan mencurahkan pikiran kami dari alumni untuk bekerjasama dengan sekolah mengembalikan kejayaan SMA Utem,” tandas Mukhtaruddin.
[Wein Mutuah]
