6 Guru Garis Depan Asal Bener Meriah akan Mengabdi di Daerah 3T

oleh

 

GURU Garis Depan (GGD) merupakan program prioritas Nawacita Presiden Republik Indonesia di bidang pendidikan dan menjadi salah satu kebijakan afirmasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui penempatan guru terbaik dan terpilih yang siap ditempatkan di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

Program GGD perdana telah mulai mengabdi di berbagai pelosok negeri sejak tahun 2015 silam yang kemudian dilanjutkan dengan program GGD kedua yang siap ditempatkan pada akhir tahun 2017 ini.

Angkatan kedua GGD ini telah direkrut pada tahun 2016 lalu oleh Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) ditandai dengan pelaksanaan tes Seleksi Kompotensi Dasar (SKD) online CPNS GGD pada tanggal 15-18 September 2016.

Seleksi diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan yang memenuhi persyaratan kelulusan hanya sejumlah 6.296 orang peserta.

Dari 6.296 peserta yang lulus CPNS GGD tersebut, terdapat enam orang putra-putri terbaik asal Kabupaten Bener Meriah yang siap mengabdi di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (3T) di berbagai daerah di Indonesia mulai awal bulan Oktober 2017 ini. CPNS GGD ini merupakan jebolan Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM3T) dari berbagai Universitas di Indonesia dan telah mendapat sertifikat pendidik melalui program Pendidikan Profesi Guru prajabatan (PPG SM3T).

Diantara CPNS GGD asal Kabupaten Bener Meriah yang siap mengabdi tersebut, Erwinsah Putra dengan penempatan GGD Kabupaten Karimun, KEPRI. Niswan Huda di Kabupaten Karimun, Kepri

Lalu Rosdiana di Kabupaten Karimun, Kepri. Adiya Jalta untuk Kabupaten Ketapang, Kalbar. Kasmawati di Kabupaten Ketapang Kalbar dan Dede Safrianda penempatan GGD Kabupaten Sintang, Kalbar.

Penempatan di daerah 3T tidak asing lagi bagi CPNS GGD ini, karena sejak pengabdian SM3T sudah merasakan pengalaman yang begitu berharga tidak hanya sebagai pendidik tetapi bagaimana cara beradaptasi dengan masyarakat setempat yang notabene memiliki kebudayaan bahkan kepercayaan (agama) yang berbeda.

Pada dasarnya baik itu SM3T mapun GGD memiliki tujuan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan antar kebudayaan di Indonesia sebagai wujud rasa ke-Bhineka Tunggal Ika-an serta tentunya juga mengemban misi mulia Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia dalam menyongsong generasi Indonesia Emas tahun 2045.

Eksistensi putra-putri Bener Meriah yang menjadi bagian dari ribuan peserta Guru Garis Depan yang mengemban visi Indonesia Emas 2045 ini merupakan suatu prestasi yang patut diapresiasi dan menjadi anugerah yang harus disyukuri karena secara umum telah ikut mengambil bagian untuk memajukan Indonesia melalui bidang pendidikan.

Tentunya ke depannya putra-putri Bener Meriah ini secara nyata dan khusus diharapkan dapat berkontribusi langsung di daerahnya sendiri, Kabupaten Bener Meriah, negeri Rimba Raya. [Erwin]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.