Dinilai Arogan dan Sering Lakukan Pungli, Wali Murid Demo Kepsek SDN Lawe Beringin Agara

oleh

KUTACANE-LintasGAYO.co : Puluhan wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lawe Beringin, Desa Lawe Mengkudu, Kecamatan Ketambe, Aceh Tenggara (Agara) mendatangi sekolah tersebut, Senin (28/8).

Mereka menuntut Kepala Sekolah, Suma Wati S.Pd.I mundur dari jabatannya karena dianggap arogan dam sering melakukan pungutan liar (pungli) dengan berbagai macam alasan .

Warga yang memulai aksi pukul 09.00 Wib tersebut sempat menghentikan proses belajar mengajar yang tengah berlangsung, para wali murid membentang poster dan memasangnya di tembok dan pepohonan di sekolah itu.

“Wali murid tidak nyaman dengan kepala sekolah ini, karena sering meminta dana kenaikan nilai sebesar Rp 100.000, namun anehnya nilai yang sudah dibayar tidak juga dinaikan,” cetus Amana Mar salah satu wali murid

Aman Mar juga menjelaskan selain kutipan uang kenaikan nilai, kepala sekolah tersebut juga telah merekayasa tanda tangan wali murid, untuk mengambil D0dana BLM dan dana yatim piatu serta dana dari siswa yang tidak mampu

“Begitu besar dana Operasional sekolah (BOS) digontorkan Pemerintah untuk menunjang sarana dan prasarana sekolah. Namun, kenyataannya sekolah ini sampai dengan hari ini masih tidak layak. Masa alas untuk latihan sholat bagi anak saja sampai saat ini tidak ada,” keluhnya.

Selain arogan Kepala Sekolah Suma wati juga terkenal suka memutasikan guru yang berprestasi dan menentang kebijakannya. “Kami menilai, Kepsek kebal hukum, sudah sering kami laporkan kepada pihak terkait namun masih saja belum ada tindakan dari,” katanya bernada kesal.

Terkait hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agara, Drs. Sahrizal mengatakan untuk sementara Kepala Sekolah dinonaktifkan.

Menanggapi insiden ini, Ketua LSM Lembaga Anti Korupsi Aceh Tenggara (Lankgar) Nawi Sekeda SE menyayangkan apa yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah itu.

Harusnya katanya dia, kepsek berperilaku mendidik bukan malah menjadi preman dengan menakuti wali murid dengan dalih menaikkan nilai dengan bayaran.

“Kalau kemampuan murid meraih nilai 5, ya tulis aja segitu. Jangan nilai diperjualbelikan, saya menghimbau kepada pihak berwajib segera mengusut pungli dan kejahatan pemalsuan tanda tangan oleh oknum kepala sekolah itu,” tandasnya.

[Jubel/DM]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.