JAKARTA-LintasGAYO : Perwakilan Taman Iskandar Muda (TIM), Ir. Iskandar Zamzam menegaskan bahwa Gayo merupakan modal Aceh.
Penegasan ini diutarakan saat memberikan sambutan pelantikan sekaligus rapat kerja pengurus Ikatan Musara Gayo Jabodetabek periode 2016-2019 di bawah kepemimpinan Muhammad Hasan Daling, mewakili Ketua TIM Surya Darma di Gedung Padepokan Pencat Silat Indonesia Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (8/4),
“Gayo jadi inisiator, modal, dan inti Aceh. Kalau Gayo sebagai pemodal mundur, Aceh tidak maju-maju,” kata Iskandar Zamzami.
Sebagai suku pertama dan tertua di Aceh, Gayo yang pertama menerima Islam. “Orang Gayo bahkan ikut menyebarkan Islam. Merah-merah di Aceh itu keturunan orang Gayo. Dalam mengislamkan, tantangan orang Gayo lebih besar. Soalnya, langsung berbatasan dengan Sumatera Utara. Kalau pesisir Aceh, tidak ada apa-apanya,” sebutnya.
Selain dikenal cerdas, ungkapnya, orang Gayo agamanya kuat. “Guru saya orang Gayo, Tengku Lathief Rousydy, dai yang cukup terkenal di Aceh dan Sumatera Utara,” bebernya.
Dilanjutkannya, Gayo, bahkan jadi benteng terakhir Aceh dan Indonesia. “Suara Indonesia masih ada itu disuarakan dari Gayo, melalui Radio Rimba Raya,” katanya.
Orang Gayo, sambungnya, diharapkan terus berperan sebagai inisiator, ikut mewarnai, dan berkontribusi lebih baik di Aceh maupun di tingkat nasional. “Target kita jangan menteri, tapi presiden. Kita harus bercita-bercita besar,” tegasnya.
Sementara itu, pembina Musara Gayo yang juga pengurus MUI pusat, Prof. Drs. H. Yusuf Asri, M.Si., APU, mengapresiasi Ir. Iskandar Zamzami.
“Jarang sekali orang Aceh yang jujur mengakui sejarah, peran, dan kontribusi orang Gayo. Biasanya, ditutup-tutupi. Bahkan, dihilangkan. Pak Iskandar Zamzami orang langka. Mesti kita jaga, bila perlu kira kasih warga kehormatan,” kata Prof. Yusuf Asri, yang mengundang gemuruh tawa pengurus dan undangan yang hadir. [AF/Kh]