[Puisi]
Muhammad Sarjuli
Pandang kupandang sekelilingku gunung, menjulang tinggi.
lagi kupandang bukan hutan,
biru memang dari kejauhan
sesekali putih tertutup kabut.
Pantas saja sumur-sumur kering airnya berbondong-bondong ke hilir penuhi ibu kota.
Lagi-lagi kupandang airnya mengenangi rumah-rumah
dan menutupi selokan dan lubang lubang.
Lagi-lagi rata.
Di gunung rumah-rumah rata dengan tanah
dan lagi-lagi kota rata dengan air.
Pandang dan terus kupandang sebentar lagi dunia ini akan rata.
Lampung Barat-Bandar Lampung, Desember 2016.
Muhammad Sarjuli, menyukai puisi sejak kecil dan tergabung dalam KOMUNITAS SASTRA SIMALABA sebagai pengurus. Karya-karyanya aktif di publikasikan di berbagia media. Karyanya dibukukan bersama sastrawan Jawa Timur berjudul BULAN SEMBILAN, serta tiga karyanya lolos dalam event kopi penyair dunia yang di beri judul Kumpulan Puisi Kopi 1550 MDPL (Tha Gayo Institute, Ruang Sastra (RS) dan Aceh Culture Center (ACC), yang terbaru sejumlah karyanya dibukukan dalam antologi berjudul EMBUN DI LERENG PESAGI. Dapat dihubungi di : Email : Sarjuli46@gmail.com [SY]