Lede Puter Potensi Lain di Linge

oleh

Lede PuterDataran Linge memang dikenal menyimpan sejuta potensi. Selain sebagai tempat peternakan di Kabupaten Aceh Tengah, dataran rendah di Gayo ini ternyata juga subur ditumbuhi berbagai tanaman potensial bernilai jual tinggi.

Salah satunya adalah Cabai Puyang atau Cabai Jawa (Piper Retrofractum Vahl). Masyarakat Linge menyebutnya dengan sebutan Lede Puter. Tanaman ini, banyak tumbuh di kawasan Jamat, Linge, Aceh Tengah.

Dari literatur yang diperoleh, bahwa Lede Puter (Cabai Jawa) merupkan jenis rempah yang masih berkerabat dengan lada dan kemukus, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Nama lainnya adalah Cabai Jamu, Cabe Jawa atau cabai saja, Cabai Solak (Madura), Cabia (Sulawesi).

Produk perdagangan cabai jawa adalah untai yang dikeringkan, berguna sebagai bumbu masak dan berkhasiat pengobatan. Dalam perdagangan, seringkali untai kering ini dianggap sama dengan untai kering dari lada panjang(Piper longum), sehingga lada panjang pun juga sering disematkan pada cabai jawa.

Tumbuhan asli Indonesia ini populer sebagai tanaman obat pekarangan dan tumbuh pula di hutan-hutan sekunder dataran rendah (hingga 600 mdpl).

Sebelum kedatangan cabai (Capsicum spp.), tumbuhan inilah yang disebut “Lede”. Lede Puter yang disebut oleh orang Linge selain pemedas juga berkhasiat untuk segala obat.

Lede puterLede Puter dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut (dpl), dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm per tahun. Tanah Linge berpasir, dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik, merupakan lahan yang cocok untuk budidaya cabai jamu. Tanaman itu memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Keberadaan tanggul batu di pematang tegalan dapat dijadikan media merambatnya cabai jamu secara alami.

Putra Linge, Serta Lia Gali, mengungkapkan dengan tumbuhnya Lede Puter dikawasan Linge merupakan rahmat luar biasa yang diberikan Allah SWT. Mengingat potensi Lede Puter dipasaran menjanjikan menambah perekonomian masyarakatnya.

“Saya sangat berharap, komuditi ini dikembangkan, masyarakat Linge hidup dibawah taraf normal perekonomian, diharapkan sektor ini akan meningkatkannya, melihat peluang harga Lede Puter dipasaran cukup menjanjikan, berkisar 80-150 ribu Rupiah,” kata Serta Lia.

Ditambahkan, warga Linge sampai saat ini belum mengetahui potensi tersebut, dibutuhkan sosialisasi dari pihak terkait. Terlebih, budidaya Lede Puter belum pernah dilakukan di daerah tersebut.

“Selama ini saya menemukan Lede Puter tumbuh liar, tidak dibudidayakan oleh masyarakat setempat, melihat prospek bisnis yang bagus sudah selayaknya dilakukan budidaya Lede Puter, tentu harus dibantu Pemkab,” tandasnya.

(Red)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.