Jakarta-LintasGayo.co : Senator asal Aceh, Rafly meminta Menristekdikti untuk memberi perhatian khusus terhadap ISBI Aceh.
Hal tersebut disampaikan Rafly dalam Rapat Dengar Pendapat komite III DPD RI yang membidangi Pendidikan, Seni Budaya, Sosial, pariwisata dan keagamaan dengan Menristekdikti tentang pengelolaan Perguruan Tinggi, Selasa (4/10) di ruang sidang DPD RI.
Menurut Rafly, Aceh memiliki kebudayaan yang tersublim dalam interaksi sosial, hal inilah terwujud dalam keharusan normatif yang terlahir dalam kesantunan, rasa persaudaraan, pemurah, ramah dan kesetian. ISBI yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Seni Budaya yang telah hadir di Aceh selama dua tahun merupakan harapan banyak masyarakat dan seniman Aceh, namun sampai hari ini masih belum tampak proses pembangunan fisiknya.
“Kehadiran ISBI di Aceh diharapkan dapat menjadi penjaga dan perawat seni budaya Aceh yang terbalut dalam Seni Melayu Islami Nusantara” ungkap Rafly.
Selain itu, Rafly yang juga seniman musik Aceh berharap kekuatan lokalitas Aceh benar-benar terasa dan berjalan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di ISBI Aceh. Ini penting guna tercapainya cita-cita para pendiri dan seniman Aceh.
“ISBI Aceh haruslah di kelola secara local wisdom, ni penting demi terlaksannyanya regenerasi seni budaya Aceh kedepan. Oleh karena itu, Seniman dan Budayawan Aceh haruslah terlibat besar di dalamnya, mengatasi kurangnya SDM Aceh yang memiliki Gelar Akademik Seni” tegasnya.
Rafly juga menyinggung tentang pembangunan fisik gedung kampus ISBI Aceh yang sampai hari ini belum terealisasi. “bukan hanya gedung, Masterplannya saja belum ada,” tegasnya.
Semua usulan tersebut diserahkan langsung kepada Menristekdikti pada acara tersebut. Menanggapi hal tersebut, menristiktekdikti mengucapkan terimakasih atas masukan langsung dari senator yang merupakan perwakilan daerah dan akan memeriksa serta menindaklanjuti usulan dan Rafly.
(SP | DM)
