Takengon-LintasGayo.co : Rumah Sakit Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah adalah Rumah Sakit kabupaten dan kota pertama luar pulau Jawa yang menyediakan unit laboratorium kateterisasi bagi penderita penyakit jantung.
Informasi ini diungkapkan konsultan penyakit jantung Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta DR. dr. Muhammad Yamin saat soft launching dan grand opening unit Laboraturium Kateterisasi yang dilakukan Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM, Senin, 15 Agustus 2016.
“Bahkan ada provinsi di Indonesia yang belum punya laboratorium seperti ini. Aceh Tengah berhasil membuat unit ini beroperasi berkat komitmen kepala daerahnya,” kata Muhammad Yamin mengapresiasi Bupati Aceh Tengah.
Selanjutnya menurut Muhammad Yamin, dengan diresmikannya program pengembangan alat Rumah Sakit pastinya akan sangat membantu masyarakat dalam hal pengobatan bagi para penderita penyakit jantung.
“Jika dilihat dari program RSUD lainnya maka program ini telah berhasil menjadi salah satu program unggulan, terlebih yang menjadi dokter penanggungjawab masalah penyakit jantung ini merupakan putra daerah kita sendiri, yaitu dokter Munadi, hal ini menjadi pencapaian yang sangat luar biasa bagi Aceh Tengah sendiri”, ungkap Muhammad Yamin mengapresiasi.
Sebelumnya dalam laporan Direktur RS Datu Beru, dr. Hardiyanis mengatakan penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa kompromi, oleh karena itu dibutuhkan pendeteksian dan pengobatan penyakit secara serius.
“Sebelumnya bagi penderita penyakit jantung di Aceh Tengah membutuhkan waktu yang sangat lama dan tempat yang lumayan jauh jika melakukan pengobatan, yaitu ke luar daerah Aceh, itupun proses tunggu membutuhkan waktu 3 sampai 5 bulan lamanya,” ungkap Hardiyanis.
Hal ini, lanjutnya, tentu menjadi sebuah kendala dalam mendapatkan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit jantung, selain tempat yang jauh juga akan memakan biaya yang sangat besar.
“Oleh karena permasalahan tersebut pihak Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon menyediakan alat kateterisasi bagi penderita penyakit jantung dan terwujudnya hal ini juga tidak terlepas dari kerjasama pihak Rumah Sakit dan pemerintah setempat”, ungkap Hardiyanis.
Sementara Bupati Aceh Tengah Ir. H Nasaruddin, MM dalam sambutannya mengatakan tidak menduga bahwa Aceh Tengah menjadi kabupaten dan kota pertama terkait pengadaan fasilitas bagi penderita penyakit jantung.
“Tentu hal ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami sendiri, kedepan pembangunan prasarana kesehatan akan terus dikembangkan, terlebih dana untuk pengembangan perencanaan tersebut telah diplotkan dari dana APBA”, ungkap Bupati Nasaruddin. (Diana Seprika | Kh)