Elegi Lut Tawar

oleh

[Puisi] Ansar Salihn

Elegi Lut Tawar

Dari Singahmata kupandang
Air biru dalam cekungan
Lut Tawar-lah namamu
Mengalir hingga ke hilir nikmat mana kau dustakan lagi

Lut Tawar tidak tawar lagi
Air hijau kini bercampur coklat dan hitam
Wadah limbah dan sampah
Enggan orang-orang jejakan diri
Julukan tujuan wisata menghambar sudah

Hulu bersih, di hilir bercampur luka dan darah

Timbunan tanah siapa berumah
Kemana tanggungjawab yang katanya bertanggungjawab
Mengkampanyekan Lut Tawar dalam orasi politiknya
Apa sudah terbayar dengan sepetak tanah
Hingga diam merasuki ruang sidang
Lupa dengan saksi menyimpan seribu sejarah

Lut Tawar mulai kering
Kemana air-air selama ini melimpah
Ikan-ikan kecil mulai punah dimakan racun
Ikan-ikan besar mulai menghilang ditelan aliran listrik
Apalagi yang dapat diharapkan

Lut Tawar

Kini seperti kopi hitam yang hilang pahitnya [SY]

 

Takengon,  2016.

Ansar-Salihin-(2)Ansar Salihin adalah penyair muda Gayo kelahiran Buntul Kepies, Kabupaten Bener Meriah.  Alumni Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Padangpanjang berdarah Gayo Lues, bergiat di Komunitas Seni Kuflet dan media LG.co. Tanggal 24 Maret 2016 silam turut membacakan karyanya dan beraorasi dalam acara “Refleksi Seni Untuk Danau Lut Tawar”, bersama LK Ara, Sulaiman Juned, Zuliana Ibrahim, Al Huda Teater Reje Linge, Teuku Afifuddin, Wig More Rasyidin, Ansar Salihin, Rasnady Nasry, Mira De, Fathya R, Lisna Ahadyah, Ayu Rita Zahara, Rayako Dekar King SY, Khalisuddin (Pimred LG.co), Kurnia Muhadi, Kayu Kul, Salman Yoga S (Redbudaya LG.co) dan lain-lain.[]

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.