JANTHO-LintasGAYO.co : Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh melaksanakan kegiatan diskusi dan bedah buku Ragam Hias Aceh Dataran Tinggi (Kerawang Gayo dan Mesikhat Alas). Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Jurusan Seni Pertunjukan ISBI Aceh Kota Jantho Aceh Besar pada acara memperingati Hari Buku Nasional, Rabu (17/05/2023).
Buku Ragam Hias Aceh Dataran Tinggi (Kerawang Gayo dan Mesikhat Alas) ditulis oleh seniman dan juga akademisi seni Ansar Salihin dan Saniman Andi Kafri. Buku tersebut diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh bekerja sama dengan The Gayo Institute tahun 2022.
Buku tersebut dibedah dua narasumber Dedy Afriadi, M.Sn (Dosen, Mahasiswa Doktoral ISI Surakarta) dan Rika Wirandi, M.Sn (Kepala UPT Perpustakaan ISBI Aceh). Kegiatan ini dipandu moderator Ahmad Zaki (Dosen ISBI Aceh), dengan peserta mahasiswa dan dosen ISBI Aceh.
Rektor ISBI Aceh Dr. Wildan, M.Pd yang diwakili oleh Plt. Wakil Rektor Bidang Akademik Sabri Gusmail, M.Sn menyampaikan apresiasi kepada penulis yang telah melahirkan karyanya dan juga mengapresiasi UPT Perpustakaan telah melaksanakan diskusi dan bedah buku yang pertama kalinya di ISBI Aceh.
“Pimpinan ISBI Aceh sangat mengapresiasi atas lahirnya buku ragam hias Aceh dataran tinggi kolaborasi dua penulis antara dosen ISBI Aceh Saniman Andikafri dengan seniman juga guru seni budaya Ansar Salihin, kita tunggu karya dosen lainnya untuk yang akan datang,” jelas Sabri.
Sementara Dedy Afriadi dalam acara tersebut membahas tentang isi dari buku tersebut dan memberikan saran kepada penulis untuk kesempurnaan buku tersebut. Buku ini membahas tentang ragam hias Aceh yang berada di dataran tinggi Gayo dan Alas, pokok bahasannya dibagi menjadi dua yaitu ragam hias di Gayo (Aceh Tengah) atau disebut kerawang dan ragam hias di Alas (Aceh Tenggara) yang disebut dengan Mesikhat.
“Buku ragam hias ini sangat deskriptif dalam menjelaskan visual dari setiap motif-motif yang terdapat pada rumah adat dan pakaian adat dari masing-masing daerah. Namun buku ini belum terlalu banyak menjelaskan perkembangan ragam hias saat ini di Gayo dan Alas serta bagaimana peran masyarakat dalam melestarikannya” Jelas Dedy.
Selanjutnya Rika Wirandi lebih membahas persoalan teknis dalam isi tersebut baik kesalahan, kekurangn maupun kelebihan buku tersebut. Ia memberikan masukan kepada penulis untuk mencetak kedua buku tersebut dengan menambahkan dan mempertimbangkan saran-saran yang telah diberikan oleh pembedah.
“Buku baru dianggap sempurna kalau sudah dibedah, sebagai proses rangkaian akhir dari penerbitan buku. Saya sangat mengapresaisi penulis dan juga editor buku ini karena minim sekali tipo atau kesalahan dalam mengetik. Buku ini sangat layak untuk menjadi referensi untuk mahasiswa maupun untuk penelitian selanjutnya,” kata Rika.
Ansar Salihin mengatakan bahwa buku ini sebagai langkah awal dalam penggalian ragam hias di Gayo dan Alas, penelitian ini masih berlanjut untuk penulisan dan penerbitan buku selanjutnya. Selain buku ini Ansar juga sudah menyiapkan tiga draf buku kerawang Gayo lainnya yang akan diterbitkan secara bertahap. Bagi yang berminat untuk memiliki buku ini baik buku fisik maupun ebook dapat menghubunginya di 085272296756. [IF]