KPK Matematika ; Solusi Pencarian Pendamping Hidup?

oleh

Catatan : Zuhra Ruhmi

ZuhraDALAM hidup kita punya peranan sebagai makhluk pribadi sekaligus menjadi makhluk sosial. Keduanya tidak bisa lekang dari kehidupan. Oleh karenanya untuk memenuhi kebutuhan sebagai makhluk sosial setiap manusia membutuhkan manusia lainnya sebagai teman, sahabat, keluarga  atau menjadi pendamping hidup.

Islam dengan seluruh aspek kehidupan yang sangat memperhatikan termasuk juga memperhatikan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial, salah satunya mencari pendamping hidup. Sunnah Rasul salah satunya juga adalah mencari pendamping hidup dengan cara menikah. Penjalanan Sunnah yang satu ini sering kali menjadi pembahasan yang seru, terutama di kalangan para pencari pendamping.

Matematika yang identik dengan hitung menghitung, ternyata juga dapat digunakan untuk mencari pendamping hidup. Salah satu cara pencarian pendamping hidup ini bisa dilakukan dengan konsep penjumlahan pecahan. Bilangan pecahan adalah bilangan yang  dapat dinyatakan dengan , a disebut sebagai pembilang dan b disebut dengan penyebut. Dalam artian lain bilangan pecahan juga dapat dikatakan sebagai bagian  yang telah di bagi dari satu bilangan yang utuh. Ketika ada satu jeruk yang dibagi pada empat orang sama besar, maka masing-masing orang akan mendapatkan  bagian.

Dalam matematika, penjumlahan pecahan hanya dapat dilakukan jika berpenyebut sama. Untuk penjumlahan pecahan berbeda, maka kita harus mencari angka lain yang bisa membagi pembilang yang berbeda pada pecahan yang akan kita operasikan atau dengan mencari Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK)

Sebagai contoh
karena pada operasi pecahan ini telah mempunyai penyebut yang sama, maka pembilangnya bisa langsung dijumlahkan. Berbeda halnya dengan operasi pecahan dengan pembilang berbeda.

Contoh :
pada pecahan ini operasi pecahan hanya bisa dilakukan bila angka 2 dan 5 yang berbeda disamakan terlebih dahulu. Yaitu pemilihan angka 10 karena 10 merupakan Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK) dan angka 10 juga bisa membagi 2 dan 5. Karena penyebut yang sama telah kita peroleh maka operasi pecahan ini dilakukan dengan cara 10 : 2 x 1 pembilang untuk pecahan pertama, maka hasilnya 5. Begitu juga dengan pecahan yang ke dua, 10 : 5 x 3 maka menghasilkan 6. Kemudian jumlahkan 5 dan 6 dengan penyebut yang telah kita samakan tadi. Maka operasi ini akan menghasilkan angka .

Prinsip penjumlahan pecahan dengan pembilang berbeda ini dapat pula diaplikasikan dalam pemilihan pendamping hidup. Sebagaimana sunnah rasul yang menganjurkan untuk mengutamakan agama, sekufu’ juga menjadi hal yang sangat penting.

Sekufu’ atau disebut juga dengan al-kafa’ah yang berarti kesetaraan atau kesamaan. Menurut Salim A Fillah dalam bukunya menyimak kicau merajut makna, konsep sekufu’ ditegakkan untuk memberikan keamanan, kemaslahatan dan kenyamanan dalam pernikahan tidak hanya untuk pasangan saja tapi juga pada keluarga dan masyarakat. Maka sekufu’ yang dimutlakkan hanya pada soal agama karena agamalah yang menjadi asas bagi semua keamanan, kemaslahatan dan kenyamanan. Ukuran sekufu’ dalam agama bukan hanya masalah perbendaharaan ilmu, tapi juga pada keberagamaan (ilmu, amal dan akhlak).

Mencari KPK pada penjumlahan pecahan, sejatinya kita sedang menentukan kesamaan (kufu’) dari beberapa hal yang berbeda. Maka KPK dalam pecahan adalah sekufu’ dalam agama, jika KPK dan sekufu’ telah di dapatkan maka hal lain seperti suku, keturunan, status sosial, harta, umur, pendidikan dan fisik menjadi relatif-subjektif berdasarkan komitmen kedua belah pihak. Lanjut Salim A Fillah.[]

*Mahasiswa pasca sarjana Unsyiah

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.