Tradisi “Nemak Kulem Murum” di Tanoh Depet

oleh
Kulem Perurumen. (Foto : ist)
Kulemen Perurumen di Gayo Lues. (Foto : ist)
Kulemen Perurumen di Gayo Lues. (Foto : ist)

WARGA kampung Tanoh Depet, Depet Permata dan Depet Indah Kecamatan Celala Kab. Aceh Tengah melakukan kegiatan “Nemak Kulem” secara bersama Rabu (23/09/2015) menjelang hari raya Idul Adha yang akan dilaksanakan Kamis (24/9/2015).

Kegiatan ini merupakan kegiatan warga ketiga kampung ini yang berdekatan dan biasanya dilakukan setiap tahunnya, dimana ada Kulem (Kolam Red) yang merupakan milik bersama, kolam ini merupakan bendungan air sungai yang mengalir di tengah ketiga kampung tersebut, dan bendungan ini juga merupakan sebagai bendungan untuk pembangkit listrik tenaga hidro (PLTMH).

Bendungan atau waduk PLTMH lah yang dijadikan warga sebagai kolam bersama dimana bibit ikan di tabur kedalam waduk dan setiap tahunnya di panen secara bersama-sama (Nemak Kulem), dalam proses panen ini dimana siapa bisa menangkap ikan maka akan dia bawa pulang kerumah masing-masing, siapa yang tidak dapat menangkap ikan maka tidak dapat dan hanya pulang dengan baju kotor penuh lumpur, tapi bukan itu yang menjadi ukurannya, kebersamaan dan seninya itu yang menjadi nilai lebih kegiatan ini.

Yang beruntung di Nemak Kulem Murum. (LGco_Feri Yanto)
Yang beruntung di Nemak Kulem Murum. (LGco_Feri Yanto)

[Baca Juga :  Kulem Perurumen’ media Hablumminannas warga Gayo Lues]

Seperti yang dikatakan Aman Tika yang juga ikut nemak kulem murum ini “Sahan demu ta rejeki e, ike gere demu pe ta kune male turah seber” kata Aman Tika dalam Bahasa Gayo yang artinya siapa dapat berarti sudah rezekinya, siapa yang tidak dapat barus bersabar.

Tapi gure e a le si penting, seni e urum-urum, unang aku ledak pelin we demu hiye tapi gure ku rasa”  Aman Tika melanjutkan dengan bahasa Gayo Luesnya sambil tertawa yang artinya “Senangnya itu yang penting, seni bersama-sama, seperti saya hanya kotornya yang dapat tapi saya senang”.

Sementara tidak jarang juga orang yang mendapatkan ikan yang banyak dan besar, adapun ikan di waduk ini adalah ikan Bawal, muzahir, lele, itu yang paling dicari selain itu ada juga ikan kecil-kecil deperti keperas dan Ili, salah satu bocah berumur 8 Tahun bernama Rahmat Ari Tanoga mendapatkan ikan Bawal yang cukup besar, dan Kaspudin juga mendapakan ikan Bawal seukuran dengan Rahmat, dan masih bayak juga warga yang lainnya.

Nemak Kulem Murum di Tanoh Depet Aceh Tengah. (LGco_Feri Yanto)
Nemak Kulem Murum di Tanoh Depet Aceh Tengah. (LGco_Feri Yanto)

Lebih lanjut Reje Kampung Tanoh Depet, Sudirman mengatakan bahwa kulem ini hanya dapat ditemak (dibuka-red) pada saat tertentu kadang di hari raya Idul Fitri kadang hari raya Idul Adha, tergantung keselakatan dari tokoh masyarakat ketiga kampung tersebut. “Kulem ni baru nguk i temak ke nge sepakat tokoh masyarakat ari tulu kampung ni, setaun seger oya pe kadang reraya kul, kadang reraya haji”, kata Sudirman.

Selain itu ada juga aturan yang berlaku di kolam tersebut yaitu selain dibuka bersama kolam ini juga tidak boleh ditangkap dengan menggunakan jaring atau doran, kecuali di pancing, karena melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jala merupakan kejahatan sosial di kolam tersebut, sebab tidak semua orang dapat melakukannya, dan akan menangkap ikan dengan jumlah besar sehingga akan terjadi ketidak adilan terhadap masyarakat lainya, jika dilakukan dengan cara memancing itu boleh karna ikan tidak akan habis dari dalamnya, sehingga ada kesemlatan bagi orang lain, baik memancing maupun saat di buka (i temak) secara bersama.

“Iken i kulem ni gere nguk i doran ataupe i jele, kecuali i kik i, kati adil gere terjadi kecemburuan i tengah masyarakat”, demikian Sudirman.

(Feri Yanto)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.