Jakarta-LintasGayo.co : Akhir-akhir ni kata survey dan polling yang dikaitkan dengan Pilkada 2017 akrab di telinga masyarakat, termasuk Gayo, Kabupaten Aceh Tengah.
Menanggapi hal ini, seorang praktisi hukum di Jakarta yang berasal dari Gayo Aceh Tengah, Usman Nuzuly kepada LintasGayo.co, Rabu 16 September 2015 menyatakan ada beberapa hal yang perlu diketahui soal survey atau polling bakal calon (balon) Bupati ini.
“Pada dasarnya saya setuju dan sepakat di adakan survey, namun pelaksana Survey atau Polling haruslah kredibel dan mejaga independensinya agar tidak menimbulkan sakwasangka yang pada akhirnya akan membuat kegaduhan politik,” saran Usman.
Dilain pihak, katanya perlu kiranya diketahui bahwa Survey/Polling hanya dapat dilakukan oleh Lembaga Survey/Poling yang mempunyai izin resmi untuk itu, terkecuali Survey/Polling hanya sebatas untuk kepentingan pribadi dan tidak di publis.
Menurut Usman Nuzuly untuk mencari sosok pemimpin Gayo kedepan kenapa tidak dilakukan dengan cara yang lebih inovatif, misalnya media LintasGayo.co atau LSM lain mengadakan debat terbuka bagi semua Urang Gayo yang di anggap mampu dan berpotensi untuk manjadi pemimpin kedepan dengan memaparkan visi dan misi mereka masing-masing dengan mengundang para cendikiawan Gayo yang tersebar di beberapa Perguruan Tinggi di UGP, STAIN GP, STIHMAT, UIN Ar-Raniry, Unsyiah, USU, Unimed dan lain-lain.
“Saya rasa ini jauh lebih efektif ketimbang survey dan polling,” kata Usman yang dikabarkan juga maju sebagai bakal calon Bupati Aceh Tengah di Pilkada 2017.
Untuk teknis pelaksanaan dan biaya, menurut putra Gayo kelahiran Bale Atu Takengon tahun 1960 ini dapat di didiskusikan dengan beberapa pihak.
“Saya rasa banyak orang Gayo yang siap untuk berkontribusi demi mendapatkan pemimpin Gayo yang benar-benar kredibel,” kata Usman.
Ubah Pola Pikir
Sosok Advocat di Jakarta ini juga mengajak semua pihak di Aceh Tengah untuk mulai merubah pola fikir tentang kedudukan masyarakat,
“Rasanya tidak elok kalau masyarakat itu hanya dijadikan sebagai lumbung suara ketika dibutuhkan menjelang Pilkada atau Pemilu tanpa diberikan kesempatan menilai apakah suara yang diberikannya itu akan dapat membawa perubahan kearah yang lebih bagi mereka khususnya dan kelompok atau masyarakat sekitar umumnya,” ulas Usman.
Keliru, hanya1 menit menentukan pilihan dalam bilik suara akan berdampak 5 tahun kedepan merasakan akibatnya. Tandas Usman Nuzuly, pengusaha PT. Kamigayo Jaya Perkasa, PT. Kamigayo Kerpap Energy; PT. Kamigayo Jaya Mandiri dan Cafe Gayo Jakarta ini. (WA)