Oleh : Safutra*
KISAH warga Desa Kuala I Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah bernama Usman (60) yang harus menunggu dokter Puskesmas dan mobil Ambulance pada pukul 19.15 Wib (Selasa, 7/07/15) selama 2 jam lebih di Puskesmas Kecamatan Bintang. Namun dokter tak kunjung muncul dan mobil Ambulance datang dari Takengon sekitar pukul 21.18 Wib.
Keinginan keluarga ingin memberikan penyelamatan dengan mendatangi Puskesmas kecamatan, yang seharusnya dapat memberikan pertolongan malah Puskesmas setempat tidak ada dokter yang jaga malam. Pihak keluarga harus memanggil perawat yang tinggal di sekitaran Puskesmas Kecamatan Bintang.
Usman menghabiskan nafas terakhir di perjalanan dari Puskesmas Kecamatan ke RSU. Datu Beru Takengon. Karena dokter tidak ada ditempat dan juga Ambulance entah dimana maka pasien juga harus menunggu kabar dari dokter dan ambulance datang dari Takengon.
Saya sangat kecewa dengan pelayanan Puskesmas Kecamatan Bintang karena dokter yang digaji Pemerintah tidak ada ditempat dan berdasarkan informasi dari perawat kecamatan Nomor HP Dokter yang dinas di Puskemas tidak aktif. Dan Ambulance sedang di Takengon menuju Bintang. Sehingga kami pihak keluarga harus bersabar menunggu ambulance tersebut.
Ini menyangkut nyawa manusia, saya sebagai warga Kecamatan Bintang meminta bapak Bupati dan Legislatif untuk mengevaluasi kinerja pegawai kesehatan khususnya seluruh pegawai Puskesmas semua kecamatan, karena ini urusan nyawa (urgen). Meminta bapak Bupati untuk memanggil kepala Dinas Kesehatan dan kepala Puskesmas supaya diberikan teguran keras kepada mereka. Ini tidak mencerminkan sebagai pelaku pelayan masyarakat.
Seharusnya jika mereka tidak mau bekerja maka lebih baik melayangkan surat pengunduran diri. []
*Pemuda Kecamatan Bintang
