Tak ada listrik, warga relokasi Serempah ‘ringisen’

oleh

warga-serempahTakengon-LintasGayo.co : Sudah sekitar 6 bulan sebanyak 72 Kepala Keluarga berdiam di kampung relokasi Serempah, namun mereka belum mendapat penerangan listrik. Aktivitas mereka terganggu, terutama saat malam hari, masyarakat ringisen (gelisah tak menentu, tak nyaman-Gayo:red)).

“Kehidupan kami belum lagi normal, tidak ada listrik. Sebagai penerang terpaksa pakai lampu teplok yang berasap hitam, jika lama-lama cat rumah kami yang baru dibangun akan jelek lagi, catnya sangut (hitam karena asap:Gayo-red),” kata warga Serempah, Rajuddin bernada kesal,  Rabu 25 Maret 2015.

Rumah rekontruksi Gempa Gayo di kampung Relokasi Serempah Ketol. (LGco_Kha A Zaghlul)
Rumah rekontruksi Gempa Gayo di kampung Relokasi Serempah Ketol. (LGco_Kha A Zaghlul)

Ditimpali rekan Rajuddin, Kamaddin, tanpa aliran listrik, kegiatan rumah tangga juga ikut terganggu, termasuk komunikasi dan hiburan televisi. “Menyetrika mesti pakai arang. Rice cooker, televisi, radio dan handphone cuti. Kami tak tau perkembangan informasi,” keluh Kamaddin.

Untuk dana rehab-rekon, menurut kedua warga tersebut, mereka masih menunggu dana sebesar Rp.7 juta per KK dari APBA.

Amatan LintasGayo.co, akses jalan ke kampung relokasi tersebut juga terbilang sulit, sebagian besar badan jalan sempit, menanjak, menurun dan  berbatu. Sulit dilalui kenderaan bermotor. (Kha A Zaghlul)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.