[Features]
Maryana Malik
Suatu hari aku bermimpi pergi ke surga bersama Malaikat yang menemuiku dan menunjukkan keadaan surga.
Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja yang penuh dengan para Malaikat, Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata: “Ini adalah seksi penerimaan. Di sini semua permintaan yang di tujukan pada Allah diterima”.
Aku melihat-lihat sekeliling tempat itu dan kudapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak Malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan Malaikat-ku berjalan menuju koridor yang panjang, lalu sampailah pada ruang kerja yang kedua. Malaikat-ku berkata: ”Ini adalah seksi pengepakan dan pengiriman. Di sini kemuliaan dan rahmat yang minta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup dan memintanya”.
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu, ada banyak Malaikat bekerja begitu keras karena ada begitu banyak permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk di kirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu Malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun.
“Ini adalah seksi pernyataan terima kasih”, kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu, “Bagaimana ini? mengapa tidak ada pekerjaan disini?”, tanyaku. ”Menyedihkan”. Malaikat-ku menghela nafas. “Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”.
“Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas rahmat Tuhan?”, tanyaku. “Sederhana sekali”, jawab Malaikat . “Cukup berkata Alhamdulillahi Rabbil Aalamin, terima kasih Tuhan”.
“Lalu rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku. Malaikat-ku menjawab: ”Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutupi tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75 % penduduk dunia ini. Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang receh-receh, maka engkau berada di antara 8 % kesejahteraan dunia. Dan jika engkau mendapat pesan ini di diarymu, engkau adalah bagian daru 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.
“Juga, jika engkau bangun pada pagi hari dengan lebih baik banyak kesehatan, engkau lebih di rahmati dari pada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini. Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, ataupun kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.
“Jika engkau dapat menghadiri masjid ataupun pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, ataupun kematian maka, engkau lebih di rahmati dari pada 3 milyas orang di dunia”.
“Jika orang tuamu masih hidup berada dalam ikatan pernikahan, maka engkau termasuk orang yang sangat jarang. Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik di bandingkan semua mereka yang berada di dalam keraguan dan keputusasaan”.
“Jika engkau membaca pesan ini, maka engkau dapat menerima rahmat ganda yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu, berfikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau di rahmati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”.
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu, dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa di rahmati-Nya kita semua.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa: ’sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti aku akan menambah lebih banyak nikmat kepadamu”. (QS. Ibrahim(14):7)
Ditujukan pada: Departemaen terima Kasih: “ alhamdulillah hirobbil aalamin!, Terima kasih Allah atas anugerahmu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi”. Wallahu a’lam. (editor :Salman Yoga)
Maryana Malik adalah alumnus Ilmu Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU), lahir di Takengon pada tanggal 26 April 1992 dari Ama Abdul Malik dan Ine Wardiana.
Top of Form