[Puisi] Tengadah Cuaca

oleh

Ruhana Abd. Karim

 

Duniaku
Disempurnai cuaca
Lama kota di peluk kemarau
Kini lepas menuangkan air sederasnya
Di kilau petir berulang, hujan merambah

Duniaku, menggigil di tengah jalan:
Manusia sombong: salah bersalah
Merenggut kata yang tak pantas
Cuaca disalahkan menghambat langkah
Manusia serakah tanpa syukur
Hujan disalah, kamarau di marah

Tak bergeser tengadah,
Bahwa pengaturan telah diatur oleh yang Maha Pengatur [SY]

 

2014

 

RuhanaRuhana adalah alumni MTsN 1 Takengon, MAN 2 Takengon, berasal dari Pintu Rime, Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. Kini bermaustin di Pondok Cabe, Ciputat. Jakarta Selatan.

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.