Pemkab Gayo Lues berikan Jadup warga Badak Uken

oleh
Bupati Gayo Lues meresmikan kampung relokasi Badak Uken. (LGco_Anuar Syahadat)
Bupati Gayo Lues meresmikan kampung relokasi Badak Uken. (LGco_Anuar Syahadat)
Bupati Gayo Lues meresmikan kampung relokasi Badak Uken. (LGco_Anuar Syahadat)

Blangkejeren-LintasGayo.co : Pemerintah Kabupaten Gayo Lues akan memberikan Jatah Hidup (Jadup) kepada 147 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Badak Uken Kecamatan Dabun Gelang yang merupakan kampung relokasi karena gunung yang berada di atas perkampungan sebelumnya mengalami retak dan dikhawatirkan akan mengalami longsor.

Jadup itu diyakini bisa meningkatkan prekonomian warga untuk mengembangkan pertanian dengan catatan tidak ada lagi warga yang menanam ganja.

Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasyim di dihadapan warga Badak Uken, Rabu (25/6) mengatakan, saat ini perumahan warga Badak Uken sudah sangat bagus, bahkan ditengahnya memiliki Kolam renang yang tidak ada di daerah lain. Untuk mempertahankan perekonomian, maka warga harus mengembangkan usaha di bidang pertanian.

“Mari kita galakkan menanam Sere Wangi, Kopi atau Jagung, karena jika tidak di barengi dengan pemberdayaan ekonomi, saya khawatir rumah bantuan ini akan di jual kepada orang lain, hal itu tidak tertutup kemungkinan,” kata Bupati Ibnu.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), Drs Ridwan yang juga hadir langsung ditanyai bupati apakah bisa dianggarkan dana Rp 1 Juta per KK untuk warga Desa Badak Uken, setelah dijawab bisa, Bupati langsung mengumumkan bahwa warga akan menerima Jadup Rp 1 juta per KK.

Rumah warga di kampung Relokasi Badak Uken. (LGco_Anuar Syahadat)
Rumah warga di kampung Relokasi Badak Uken. (LGco_Anuar Syahadat)

Dirincikan Bupati, bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat antara lain uang Rp 1 juta per KK (Rp.147 juta), bantuan pengembangan Sere Wangi 50 hektar, pengembangan pertanian Padi Darat 32 hektar, dan bantuan Ketel alat penyuling Sere Wangi 5 unit.

“Masyarakat Desa Badak Uken diminta agar jangan hanya berpikiran mengadakan Saman Roa Lo Roa Ingi (Dua hari Dua malam-Gayo:red) tanpa berusaha untuk memperbaiki perekonomian, dan acara tarian Saman tidak akan meriah jika di rumah tidak ada ikan dan nasi,” tegas Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim. (Anuar Syahadat)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.