(Renungan Menyambut Ramadhan)
Oleh: Husaini Muzakir al-Gayoni*
“Jiwa-jiwa yang menangis hanya pada orang-orang yang mempunyai kelembutan hati dan kepada orang-orang yang mau menerima kebenaran”
Jiwa ibarat sebuah tanaman, tanaman jika tidak disiram maka dia akan layu begitu juga dengan jiwa manusia jika tidak diisi dengan nutrisi maka dia akan mudah goyah. Oleh karena itu, kita harus mengisinya dengan nutrisi jiwa sehingga jiwa menjadi bersih, kuat dan tidak mudah goyah. K.H Zainuddin MZ (Alm) mengatakan dalam pidatonya bahwa “kita orang Indonesia lebih banyak di isi otaknya, hatinya sering kosong. Agama rendah, aqidah rapuh, moral rendah, sehngga banyak manusia yang lahir pintar tapi tidak benar”.
Otak terus di isi dengan materi-materi yang tidak berkenaan dengan agama sehingga jiwa yang ada dalam diri kita terkadang menjerit dan meronta-ronta meminta tolong hanya saja kita tidak menyadarinya, kekayaan duniawi melimpah ruah sehingga kebahagiaan dengan mudah dapat dicapai, namun jiwa tidak pernah merasa puas akhrnya tidak pernah merasakan kebahagiaan sejati. betul apa yang disampaikan oleh da’i sejuta umat diatas bahwa bila hanya mengisi otak dan membiarkan hati kosong maka yang terjadi adalah moral dan agama yang rendah, aqidah rapuh serta melahirkan orang pintar tapi tidak benar.
Yang perlu dicatat bahwa, kita ingin menjadi orang pintar lagi benar memiliki agama dan aqidah yang kuat, mempunyai etika dan moral yang baik. Untuk mendapatkan itu kita harus terlebih dahulu mengisi nutrisi jiwa dengan pengamalan agama, karena dengan agama kita bisa mencapai kebahagiaan yang hakiki. Ada beberapa nutrisi yang dibutuhkan sehingga jiwa mejadi bersih, dan tidak mudah goyah, di antaranya:
1. Shalat
We are shaping the world faster than we can change ourselves, and we are applying to the present the habits of the past. Begitu kata Winston Churchil, kita membentuk dunia lebih cepat daripada kemampuan kita mengubah diri sendiri, dan kita mengaplikasikan pada masa sekarang kebiasaan tempo dulu. Kita telah membuat teknologi yang sangat canggih namun kita gagap dalam mengubah diri sendiri. Pribadi kita masih tertatih-tatih dalam menggapai kesempurnaan akhlak, namun kita telah banyak menemukan banyak hal yang membuat hidup menjadi lebih mudah.
Dalam keadaan seperti ini , hanya dengan kembali kepada ajaran agama Allah kita mampu menemukan pribadi manusia seutuhnya. Dan shalat yang merupakan tiang agama dapat menggapai keindahan hidup serta mampu mensucikan jiwa dan menjadikan manusia sebagai insan Rabbaniyyah dengan segenap keindahan nuraninya. Karena :
(“Shalat itu bukan kebutuhan Allah swt kepada kita tapi kebutuhan kita kepada Allah”).
2. Membaca al-Qur’an
Membaca al-Qur’an begitu dianjurkan kepada umat Islam, karena al-Qur’an merupakan pedoman hidup dan isinya dijaga oleh Allah sampai hari kiamat akan tetapi melihat fenomena sekarang khususnya dari kalangan anak muda banyak yang tidak tertarik lagi membaca al-Qur’an, sekarang anak muda lebih tertarik untuk bermain game online. Sebagaimana kita ketahui bahwa membaca al-Qur’an merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala di sisi Allah swt. dan bagi orang yang membaca al-Qur’an ia akan bersama malaikat yang mulia.
Para ulama berpendapat bahwa membaca al-Qur’an lebih utama dibandingkan membaca tasbih, tahlil, maupun zikir-zikir lainnya. Membaca al-Qur’an adalah zikir yang paling baik. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap mukminin dan mukminat untuk selalu membaca (zikir) al-Qur’an agar hati selalu ingat kepada Allah dan sebaliknya Allah akan selalu memberi petunjuk, sehingga hati menjadi tenang. Allah swt berfirman “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (ar-Ra’ad: 28).
3. Membaca Buku
Pada umumnya masyarakat Indonesia masih memiliki minat untuk membaca buku, padahal kita ketahui buku adalah jendela dunia. Bagi mereka yang suka membaca buku akan mendapatkan kenikmatan tersendiri di samping bisa mengajarkan kita kepada hal-hal yang bijak.
Membaca buku menurut Dr. Aidh Al-Qarni adalah hiburan bagi orang yang menyendiri, munajat bagi jiwa, dialog bagi orang yang suka mengobrol, kenikmatan bagi orang yang merenung dan pelita bagi yang berjalan ditengah malam.
Bagi mereka yang belum suka membaca atau belum tahu sama sekali apa manfaat membaca itu. bahwasanya orang yang banyak membaca maka ia akan memperoleh Ilmu Pengetahuan dan wawasan yang banyak dan bagi orang yang tidak suka membaca maka ia akan rugi dalam kehidupannya. Betapa penting buku bagi kehidupan kita, bisa dijadikan sebagai sahabat sepanjang masa sebagaimana pepatah Arab mengatakan “khairu jalisin fij jamaani kitaabu” (the book is the good friend) sebaik-baik teman adalah buku, sebagai teman dan tentu saja buku bisa memberikan kita wawasan yang luas. Buku itu bukanlah benda mati, tapi seperti makhluk hidup yang bisa membuat sedih, semangat, tertawa atau merenung. Apalagi kalau kita membaca buku-buku yang bisa membangkitkan semangat, kata Andrea Hirata penulis Novel BestSeller Laskar Pelangi, beliau mengatakan bahwa buku yang bergizi adalah buku yang mampu menggerakkan pikiran. Dalam hal ini, penulis pun memberikan bait syair tentang buku:
Buku
Kau menjadi kawan disaat-saat sulit
Pengingat dan penyemangat
Disaat hati sedang lemah.
Tiga nutrisi diatas semoga dapat mengisi jiwa kita dengan sempurna sehingga jiwa kita mendapatkan ketenangan dan kententeram dalam mengarungi kerasnya kehidupan era modern ini, yang mana era modern ini semuanya serba materialistis oleh karena itu dengan mengisi nutrisi jiwa itu kita dapat mengalahkan nafsu-nafsu duniawi.
*Penulis: Kompasianer dan Remaja Masjid Asrama PHB TNI-AD.