
Takengon-LintasGayo.co : Beberapa penulis Gayo ikut menyumbangkan buku untuk Komunitas Gayo Membaca. “Alhamdulillah sudah ada beberapa penulis Gayo yang mau berpartisipasi. Sementara, sudah ada tiga penulis,” kata Mailida Sulaiman, Koordinator Komunitas Gayo Membaca di Takengon, Kamis (29/5/2014)
Ketiga penulis Gayo itu, terangnya, Drs. H. Mahmud Ibrahim, menyumbangkan buku Mujahid Dataran Tinggi Gayo sebanyak 10 eksemplar. Lalu, 10 eksemplar buku “Kepemimpinan Gayo dalam Perspektif Sosio Relegius” yang dikarang Drs. HA Basiq Djalil SH MA. Terakhir, dari Yusradi Usman al-Gayoni.
“Sebelumnya, ada Ibu As Jafar, yang juga berencana menyumbangkan 50 eksemplar buku—Upacara Adat Pengatin Gayo (teori)—yang ditulisnya. Tapi, kami belum mengkonfirmasi beliau,” aku alumni Politeknik Negeri Lhokseumawe itu.
Secara terpisah, Yusradi Usman al-Gayoni, mengatakan, akan segera memberikan buku-buku yang ditulisnya. “Kalau buku Tutur Gayo (edisi II) sudah selesai cetak, segera saya berikan. Paling tidak, 10-20 eksemplar,” janjinya, sambil menambahkan bahwa sementara ada lima buku yang sudah ditulisnya, diantaranya A.R.Moese: Perjalanan Sang Maestro (biografi), Ekolinguistik (buku pertama Ekolinguistik di Indonesia), Tujuh Tahun IMTA-Sumut (2001-2008), Tutur Gayo (edisi I), dan Tutur Gayo (edisi II).
Menurut pelaku dokumentasi Gayo sejak tahun 2002 itu, dukungan sumber bacaan bagi Komunitas Gayo Membaca sangat penting dalam pengembangan minat baca di Takengon. “Adanya buku merupakan syarat terjadinya aktivitas membaca. Komunitas Gayo Membaca sudah coba berbuat. Pastinya, harus disupport. Mudah-mudahan, makin banyak yang membantu,” katanya. (SP)