Pentingnya Pembinaan Remaja Masjid di Aceh Tengah

oleh
Kegiatan Laznas BSM Bank Syariah Mandiri di Masjid Sementara Blang Mancung.(LGco-Adie EM)

Oleh: Mahbub Fauzie*

 

MahbubPERANAN pemuda sebagai generasi penerus dan pemilik masa depan bangsa tidak bisa dianggap remeh. Sebab, di tangan generasi muda-lah terletak kemajuan dan kemunduran bangsa. Baik atau buruk kondisi umat di masa mendatang, sangat tergantung dengan kondisi generasi mudanya di hari (saat) ini. Oleh karena itu, pembinaan pemuda dan remaja perlu mendapat perhatian semua pihak.

Mulai dari setiap keluarga, para orangtua harus benar-benar memberikan bimbingan dan pembinaan bagi anak-anaknya. Di sekolah, para guru sudah semestinya menyadari tugas dan fungsinya sebagai pendidik dan sosok yang layak digugu dan ditiru dalam hal-hal yang sebagaimana seharusnya sosok seorang guru.

Demikian juga di lingkungan masyarakat, para tokoh masyarakat – baik tokoh pemerintahan (umara) maupun  tokoh agama dan cerdik pandai (ulama) – sudah seharusnya menjadi teladan (contoh terbaik) bagi masyarakat atau umat di sekitarnya, terutama bagi para generasi muda termasuk kaum remaja yang ada dilingkungannya.

Jika semua elemen itu bekerja secara sinergis, baik orangtua, guru maupun umara dan ulamanya berperan dalam pembinaan generasi muda, maka pemuda sebagai harapan kita semua bukan hanya isapan jempol semata. Pertanyaannya sekarang adalah, sejauhmana perhatian kita semua terhadap pembinaan generasi muda, terutama remaja kita?

Remaja Masjid, satu di antara yang perlu pembinaan
Terkait dengan pertanyaan sejauhmana perhatian kita terhadap pembinaan generasi muda, maka disini yang  perlu difokuskan adalah suatu komunitas yang eksistensinya sangat signifikan dalam menentukan masa depan umat Islam, yakni komunitas remaja masjid. Suatu komunitas remaja yang kita ketahui sangat terkait dengan institusi pembinaan umat secara umum, yaitu masjid.

Masjid-masjid yang banyak berdiri di banyak tempat, baik di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. Keberadaan masjid di suatu lingkungan bisa menjadi ukuran sejauhmana upaya-upaya pembinaan umat dan masyarakat muslim terlaksana sebagaimana mestinya. Semuanya bisa dilihat dari sejauhmana aktifitas yang ada di masjid itu. Terutama dari aktifitas jamaah dan kegiatan masyarakat yang berbasiskan masjid.

Dari kegiatan-kegiatan kemasjidan yang dapat kita lihat diantaranya adalah kegiatan remaja masjidnya. Adakah di masjid itu peran serta remaja dalam aktifitasnya. Atau setidaknya, adakah organisasi remaja masjid di sana. Jika ada, maka sudahkah ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas remaja masjid itu.

BKPRMI, perbaiki khittah-nya
Berbicara tentang remaja masjid, maka dalam skup keorganisasian pemuda di Indonesia kita mengenal yang namanya Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). Organisasi itu merupakan organisasi yang nampak gagah dalam hal mengkondisikan keberadaan remaja masjid di tanah air.

Mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten bahkan kecamatan dan pedesaan kepengurusan BKPRMI sudah banyak ada/terbentuk, termasuk juga di Kabupaten Aceh Tengah. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) BKPRMI Kabupaten Aceh tengah sudah lama eksis dengan beberapa lembaganya, termasuk badan otonom seperti Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an (LPPTKA).

Untuk kasus Aceh Tengah, peran BKPRMI dengan LPPTKA-nya bisa kita lihat kiprah nyatanya. Adanya ratusan unit Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA/TKQ) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) serta Ta’limul Qur’an lil-Aulad (TQA) yang bertebaran hampir di setiap kampung (desa) dalam kabupaten Aceh Tengah adalah bagian dari ‘kerja nyata’ kiprah BKPRMI Kabupaten Aceh Tengah melalui LPPTKA-nya.

Kegiatan-kegiatan kolosal dalam tingkat kabupaten semacam Tasyarakuran Santri TKA/TPA/TQA se-Kabupaten Aceh Tengah yang sering digelar setiap akhir tahun merupakan bagian dari aktifitas konkret BKPRMI di dataran tinggi gayo ini. Bahkan dulu, sempat digelar beberapa kali even Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI), baik tingkat kecamatan maupun kabupaten walaupun akhir-akhir ini nyaris tidak ada gema-nya lagi.

Melalui LPPTKA-nya nampak ada geliat pembinaan anak-anak umat yang dilakukan oleh BKPRMI dalam Kabupaten Aceh Tengah. Betapa banyak lembaga-lembaga TKA/TPA/TQA yang eksistensinya bisa diharapkan melahirkan anak-anak umat sesuai motto “Menciptakan Generasi Qur’ani Menyongsong Masa Depan Gemilang”. Ini satu hal yang dapat kita lihat dari peran BKPRMI.

Namun di sisi lain, perlu ada catatan yang perlu disampaikan kepada BKPRMI Kabupaten Aceh Tengah, yakni agar keberadaanya lebih betul-betul berkiprah sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi dalam hal pembinaan remaja masjid khususnya dan generasi muda gayo (Aceh Tengah) pada umumnya untuk bisa diandalkan sebagai pemegang estafet kepemimpinan umat di masa mendatang.

Kita ingin, keberadaan BKPRMI Kabupaten Aceh Tengah bisa menjadi salah satu organisasi pemuda Islam yang benar-benar di dalamnya  bisa melahirkan para pejuang dakwah atau rijalud dakwah yang militan, mumpuni serta bernyali dalam membawa masa depan umat di masa depan. Kita ingin, BKPRMI memperbaiki khittah perjuangannya.

BKPRMI hendaknya menjadi organisasi berbasiskan masjid. Bukan hanya organisasi ‘tongkrongan’ para mafia jabatan dalam meniti karir kepemimpinan oportunistik – yang kini dapat kita lihat ‘kasusnya’ di organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan.  Apalagi  dijadikan sebagai organisasi ‘batu loncatan’ kader yang kemudian kedodoran kala ditanya apa peran anda di tengah-tengah umat yang sekarang krisis keteladanan para pemimpin!

Urgensi Pembinaan Remaja Masjid
Di tengah-tengah maraknya isu kenakalan remaja dan dekadensi moral lainnya, maka alternatif jitu terkait pembinaan generasi muda adalah pembinaan remaja masjid. Keberadaan remaja masjid yang tersebar komunitasnya di kampung, desa dan kota dalam Kabupaten Aceh Tengah harus lebih terkordinir kegiatannya. Bagi kampung yang masjidnya belum ada organisasi remaja masjid, kalangan aktifis BKPRMI atau yang berkepentingan pada pembinaan remaja muslim perlu menggagas adanya organisasi remaja masjid di tempat itu.

Para pengurus BKPRMI Aceh Tengah melalui supervisor-supervisor kecamatannya harus sering melakukan koordinasi dalam pembinaan remaja masjid. Diakui, ada beberapa kecamatan yang geliat kegiatan remaja masjidnya sudah berjalan dan aktif dengan pengajian-pengajiannya, seperti di Kecamatan Jagong Jeget. Ini tentu harus diikuti oleh BKPRMI di kecamatan lain.

Pemerintah melalui institusi Kementerian Agama dan Dinas Syariat Islam serta ulama melalui Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan lembaga terkait hendaknya memfasilitasi kegiatan-kegiatan nyata dalam hal bimbingan dan pembinaan remaja masjid yang secara lebih terprogram, terkoodinir dan berkesinambungan. Berdayakan personal-personal yang ada di institusi-institusi tersebut secara tepat tugas dan tepat fungsi dalam pembinaan umat.

Pola kegiatan yang kongkret dan positif remaja masjid perlu digalakkan, semacam pembinaan organisasi meliputi manajemen, kepemimpinan, pembinaan ibadah, kesenian, perpustakaan, ibadah sosial, seminar keagamaan, olah raga dan lain-lain. Itu semua diarahkan pada ‘penggiringan’ secara massif dan tentu saja positif para remaja menuju aktifitas yang berguna, baik bagi diri remaja itu sendiri maupun bagi masyarakat secara lebih luas.

Melalui kegiatan-kegiatan positif itu tentu akan menjadi saham dalam membentengi  remaja dari yang namanya kenakalan remaja dan dekadensi moral di kalangan mereka. Selain juga, peran keteladanan para orangtua, guru, ulama dan umara. Karena dengan bimbingan, binaan dan keteladan semua pihak akan sangat menentukan kemana nanti generasi muda kita melangkah.

Kita jangan menyalahkan kondisi generasi muda jika jauh dari yang kita harapkan sekiranya kita tidak mau memperhatikan dan melakukan pembinaan bagi mereka. Kita jangan menyesal jika melihat banyak tindakan-tindakan asusila para remaja,sekiranya kita tidak mau melakukan pembinaan akhlaqul karimah bagi mereka. Kita jangan bersedih kalau kemudian anak-anak remaja kita menjadi generasi yang malas, ‘loyo’, jauh dari agama, cuek dan masa bodo jika kita tidak melakukan pembinaan karakter melalui pendidikan dan pemantapan aqidah bagi mereka.

Mari, mulai sekarang kita mulai. Bina, bimbing dan arahkan generasi muda kita. Cerdaskan dan terampilkan mereka dengan ilmu, iman dan amal. Semoga catatan ini bermanfaat. Amin.

 

*Penulis adalah salah seorang wartawan LintasGayo.co, pemerhati dan peminat masalah sosial keagamaan

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.