Banda Aceh-LintasGayo.co: Kegiatan seminar dan diskusi untuk mencari masukan dalam menentukan format Wali Nanggroe Aceh akan terus dikaji, termasuk melakukan pengkajian lanjutan setelah seminar yang digelar selama dua hari Jum’at dan Sabtu 15 – 16 November 2013 di Kota Sabang akan dilanjutkan di Aceh Tengah, Simeulu, dan Langsa.
“Melalui pertemuan ini nanti, kita akan mendapat banyak masukan bagaimana prosesi-prosesi dan lambang adat yang dapat digunakan untuk pengukuhan Wali Nanggroe,” Kata Tim perumus dari Majelis Adat Badruzzaman pada acara seminar dua hari lalu.
Wali Nanggroe merupakan lembaga resmi yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. Begitu juga Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2012.
“Selama ini ada di antara masyarakat yang menolaknya karena mereka belum faham tentang perlunya Wali Nanggroe,” katanya.
Badruzzaman berharap seluruh masyarakat Aceh mendapat pengetahuan yang menyeluruh tentang Wali Nanggroe, karena manfaatnya sangat penting bagi kemajuan Aceh.
Menyangkut pertemuan lanjutan panitia dari pemerintahan Aceh belum memberikan jadwal pasti.[]
sumber:tempo.co
