Perpustakaan dan Arsip Daerah Aceh Tengah Terbaik VII se-Indonesia

oleh
Hamdan
Hamdan, SH

Jakarta – LintasGayo.co: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Tengah terus melakukan upaya peningkatan minat baca dan pengembangan perpustakaan di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

“Alhamdulillah, kita dapat peringkat ke-7 perpustakaan terbaik seluruh Indonesia. Tadi malam, sudah diumumkan di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII),” kata Hamdan, SH, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Tengah kepada LintasGayo.co di Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Meski tidak mendapat penghargaan, karena tidak masuk lima besar, Hamdan, mengaku senang dan bangga. Pasalnya, bisa masuk 10 besar perpustakaan terbaik se-Indonesia. “Ini masih langkah awal. Pekerjaan kita masih banyak. Ini kita jadikan sebagai motivasi untuk terus berkerja dalam rangka meningkatkan minat baca dan memajukan perpustakaan di Takengon,” tegasnya.

Memang, sambungnya, kelima perputakaan penerima penghargaan dari Kepala Perpustakaan Nasional RI, Sri Sularsih, jauh lebih baik dan maju dari Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Aceh Tengah. “Gedung mereka bagus. Dalam banyak hal, mereka lebih baik. Saya sudah lihat,” akunya.

Sementara itu, Ainul Mardiah, staf Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Tengah, mengaku senang atas prestasi tersebut. “Kita bersyukur atas capaian tersebut. Karena, ini nominasi tingkat nasional. Masuk sepuluh besar pun, kita sudah syukur,” sebutnya haru.

Di tempat terpisah, pelaku dokumentasi Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni, memberikan apresiasi terhadap raihan tersebut. “Kita senang, bangga, dan mesti menghargainya. Di tengah keterbatasan anggaran dan minus sarana prasarana, bisa lebih dan berprestasi, itu kan luar biasa namanya,”  sebutnya.

Ke depannya, kata pengumpul buku-buku Gayo sejak tahun 2002 dan sudah mengumpulkan 100 buku Gayo itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah harus memberikan dukungan anggaran dan sarana lebih kepada lembaga ini. Apalagi, dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusianya. “Bisa melalui pelatihan-pelatihan. Bila perlu, di S-2 dan S-3 kan. Dengan demikian, kualitas pelayanan dan pengembangan lembaga ini bisa lebih baik, berkembang, maju, dan jadi yang terbaik,” tegasnya (gm)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.