
Banda Aceh – LintasGayo.co : Terkait sejumlah tuntutan beberapa organisasi mahasiswa asal Aceh Tengah dan Bener Meriah tentang penggunaan bangunan asrama mahasiswa asal kedua kabupaten Gayo itu yang membawa-bawa nama Keluarga Nenggeri Antara (KNA), Sekretaris KNA, Jamhuri sampaikan klarifikasinya.
“Persoalan ini perlu diluruskan”, kata Jamhuri kepada LintasGayo.co, Minggu 6 Oktober 2013. Ditegaskan, KNA berbeda dengan Yayasan, termasuk nama dan pengurusnya.
“Kalau mahasiswa Gayo dari Bener Meriah dan Aceh Tengah mengeluh karena asrama ditutup sejak dua tahun silam, itu terkait dengan Yayasan Pembangunan Masyarakat Gayo (YPMG), sebuah lembaga yang mengelola seluruh aset milik kemasyarakatan Gayo di Banda Aceh”, kata Jamhuri.
Diungkapkan jika yayasan berbeda dengan paguyuban, dan yayasan yang membiayai KNA dari dana yang diperoleh melalui aset dan bantuan.
Kata Jamhuri, selama ini ada kesalahpahaman dikalangan pemuda dan mahasiswa soal posisi paguyuban KNA dengan Yayasan Pembangunan Masyarakat Gayo, walau Yayasan tetap bagian dari KNA.
“Jadi Pengelola yayasan dengan pengelola paguyuban KNA sangat berbeda, kendati tetap terkait,” ujarnya.
Sebelumnya seperti yang di beritakan LINTASGAYO.co, sejumlah organisasi mahasiswa Gayo dari Bener Meriah dan Aceh Tengah meminta yayasan KNA dibubarkan karena tidak memberi manfaat kepada mahasiswa setelah sejak dua tahun silam menutup asrama yang menyebabkan mahasiswa mengontrak tempat tinggal sendiri. (Tarina)