Ruhdan, Sang Nelayan & Penjual Ikan Keliling Kreatif

oleh
Ruhdan berjualan keliling didampingi sang istri
Ruhdan berjualan keliling didampingi sang istri
Ruhdan berjualan keliling didampingi sang istri

BANYAK usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terlebih untuk memenuhi kebutuhan hidup menafkahi keluarga, begitulah kiranya yang terbersit di pikiran Ruhdan, seorang nelayan dari Kampung Kala Lengkio Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah yang sekaligus sebagai seorang penjual ikan keliling atau sering disebut dengan istilah Moge.

Dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari Ruhdan mengumpulkan ikan hasil tangkapannya sendiri dan juga hasil tangkapan para rekannya yang kemudian dibawa keliling ke beberapa kampung diseputaran Kota Takengon.

“Saya lebih banyak mendatangi kantor-kantor dan sekolah-sekolah untuk menjajakan ikan ini”, ujar ayah dari dua orang anak ini.

Dari pengalamannya sebagai penjual ikan keliling terutama dikantor-kantor dan sekolah-sekolah, dia banyak menerima saran dan masukan dari para pembeli, diantaranya permintaan adanya produk ikan yang siap saji atau berupa olahan segar yang sudah disiangi dan tinggal dimasak saja.

Dari pengalaman tersebut muncul ide dibenak Ruhdan untuk menciptakan produk ikan yang siap saji atau berupa olahan segar dalam kemasan sehingga memudahkan konsumen.

Ruhdan yang juga merupakan atlet olahraga Beladiri Kempo ini menceritakan bercita-cita ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengolah dan pemasar ikan bersama rekan-rekannya sesama nelayan dan pedagang ikan keliling dan menjadikan komoditas perikanan di Aceh Tengah terutama ikan yang berasal dari Danau Lut Tawar dikenal dan bisa dipasarkan ke luar daerah bahkan ke luar negeri.

Ruhdan memperkenalkan produk jualannya
Ruhdan memperkenalkan produk jualannya

Upaya mewujudkan cita-citanya ternyata dilakoni dengan serius walaupun belum menunjukkan hasil yang maksimal dikarenakan minimnya modal. Namun kini konsultasi dengan berbagai pihak telah dilakukan termasuk dengan para penyuluh dan instansi terkait.

Beberapa langkah yang tengah dilakukan Ruhdan adalah mempersiapkan sebuah lembaga Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR) yang diberi nama “Doran Dekar”.

Pada kesempatannya mengunjungi beberapa Dinas di Kabupaten Aceh Tengah, Ruhdan mengenalkan produk hasil kreasinya berupa beberapa jenis komoditas perikanan yang sudah dipacking apik ada yang berupa ikan segar ataupun olahan segar berbentuk kering.

“Dengan begini, saya tidak dikejar-kejar Satpol PP lagi karena tidak harus menenteng ember ikan lagi memasuki kawasan perkantoran”, ujar Ruhdan tersenyum.

Terkait usaha salah seorang pedagang ikan ini, Kepala Seksi (Kasi) P2H Perikanan pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Aceh Tengah, Munawardi, S.St.Pi, Selasa (01/10/2013) menyatakan pembinaan kelompok masyarakat yang bergerak dibidang usaha pengolahan dan pemasaran komoditas perikanan atau kelompok pengolah dan pemasar (POKLAHSAR) adalah program dinas tersebut.

Produk ikan berkemasan hasil kreasi Kelompok Pengolah dan Pemasar "Doran Dekar" pimpinan Ruhdan.
Produk ikan berkemasan hasil kreasi Kelompok Pengolah dan Pemasar “Doran Dekar” pimpinan Ruhdan.

“Pembentukan Poklahsar oleh kelompok-kelompok masyarakat akan memudahkan pembinaan karena dapat lebih mudah mengidentifikasi kebutuhan kelompok dan permasalahan teknis lainnya, sehingga dapat diberikanan bimbingan teknis yang memadai”, papar Munawardi.

Poklahsar selanjutnya diharapkan menjadi wadah peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dibidang usaha pengolah dan pemasar hasil perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan kualitas dan nilai tambah produk perikanan di Kabupaten Aceh Tengah. Demikian Munawardi. (MA).

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.