Banda Aceh – LintasGayo : Apa jadinya bila penyanyi dan penyair berkarakter bertemu,pasti lahir kekuatan baru yang menghentak. Rafly dengan gitar akustik bersenandung “kosong” bersuara liuk-liuk, membikin penonton menahan nafas, lalu kata Rafly, mau tau makna tanah tidak bersekolah?
“Ini dia,” kata Rafly lalu menyanyikan lagu “Puleh” yakni lagu khusus mendo’akan kesembuhan penyakit.
Dipertengahan lagu “Puleh” lalu penyair Fikar W Eda menyambutnya dengan “do’a” mantera Kopi, sebuah syair mantera yang biasa dibacakan petani kopi di Gayo sebelum memulai memetik atau menanam kopi. Namun Rafly terus saja bertutur “Puleh” dan dengan gema Sound Fikar terus membaca “mantera”.
Dan dengan serentak mereka berhenti dan mengakhiri puncak perhelatan Lounching buku antologi puisi “Secangkir Kopi”.
Turut hadir pada acara tersebut selain Bupati Bener Meriah dan Anggota DPR-RI Nova Iriansyah, terlihat pula Sekda Aceh Tamiang, Rekdor Dokarim, kalangan akademisi, mahasiswa, dan seniman tentunya. (Tarina/DM)
