Derita Kami Bukan Tontonan

oleh
Muna_2013-07-03_2053_Ardi
Derita Kami Bukan Tontonan di Simpang Blang Mancung. (LGco | Darmawan Masri)

GEMPA bumi menggoyang dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah berkekuatan 6,2 SR, Selasa 2 Juli 2013, meninggalkan kepedihan dan derita mendalam bagi mereka yang terkena dampak bencana itu. Di kabupaten Aceh Tengah sendiri beberapa Kecamatan terkena guncangan gempa, ratusan bangunan roboh, ribuan lainnya tak lagi layak huni.

Tak hanya itu, puluhan orang kehilangan nyawa, ratusan luka-luka, saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan berupa bahan makanan pokok, minuman, obat-obatan hingga pakaian layak pakai dan selimut.

Duka mereka adalah duka kita bersama, bukan hanya sekedar tontonan yang hanya dilihat dan saksikan, kepedihan mereka adalah kepedihan kita bersama, bukan hanya dirasakan lewat air mata yang menetes jatuh dari isak tangis mereka yang kehilangan nyawa sanak saudara dan harta benda.

Amatan LintasGayo.co, Kamis (4/7/2013) yang melintasi daerah yang terkena guncangan gempa, dari arah Simpang Balik menuju Blang Mancung Kecamatan Ketol Aceh Tengah, banyak warga yang berkunjung kearah itu, hanya ingin sekedar melihat reruntuhan bangunan dan penderitaan saudara-saudara kita disana. Bahkan ada beberapa anak muda berpasang-pasangan mengenderai sepeda motor berboncengan, mengitari tempat kejadian.

Yang mereka butuhkan bukan tontonan akan tetapi, bantuan kita semua, sedikit bantuan yang kita bawa kesitu sangat besar manfaatnya bagi mereka yang membutuhkan saluran tangan kita, guna meringankan beban saudara kita yang terkena dampak bencana.

Wajar masyarakat yang terkena gempa didaerah itu menuliskan sesuatu yang sangat menyentuh hati kita, tulisan itu dibuatnya disebuah bangunan yang telah rata dengan tanah di Simpang Blang Mancung Kecamatan Ketol, mereka menuliskan “DERITA KAMI BUKAN TONTONAN”.

Renungkanlah, apa yang ditulis oleh saudara kita disana, mereka tidak membutuhkan kunjungan dari kita kalau hanya sekedar menonton penderitaan mereka, yang mereka butuhkan hanya bantuan dari kita.

Sebelum berangkat, tim LintasGayo yang meminta izin kepada Pemimpin Redaksi, Khalisuddin juga sempat diomeli saat akan meliput ke lokasi tersebut hanya sekedar mencari informasi seputar gempa.

“Saya tidak izinkan kalian kesana jika tidak bawa apa-apa untuk ringankan beban warga disana, walau hanya sebiji pil peringan sakit kepala,” kata Pemred kepada kami.

Mari bawalah apa yang bisa kita bawa ke daerah yang menjadi korban gempa, jangan hanya membawa tangan kosong untuk sekedar melihat-lihat penderitaan saudara kita, ingin tau tidak dilarang, tapi kita “Sara Agama, Urum-urum Manusie” dengan mereka. Mereka sangat membutuhkan bantuan kita semua…. Kurr Semangat….!!!. (Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.