Ini Tanggapan Atas Tulisan Asal-Usul Kata ‘GAYO’ Yusra Habib Abdul Gani

oleh
Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia

TULISAN berjudul Menelisik Jejak Asal-Usul Perkataan ‘Gayo’ yang ditulis oleh sejarawan Gayo-Aceh, Dr. Yusra Habib Abdul Gani yang diterbitkan LintasGAYO.co Jum’at 30 Juli 2017 menarik perhatian banyak kalangan.

Yusra menulis artikel ini berkaitan langsung sebagai jawaban atau bantahan kepada Dr. Zulyani Hidayah, penulis Ensiklopedi Suku Banga di Indonesia) yang dalam bukunya di halaman 122 menyebutkan bahwa kata Gayo berasal dari kata Kayo yang berarti takut atau melarikan diri.

Berikut sejumlah komentar di facebook terkait tulisan tersebut tanpa proses editing dari redaksi:
Muhammad Taufik Abda : Tulisan Bagus… Menarik jg utk menelisik asal usul sebutan Umong (petak sawah) di beberapa kab/kota di pesisir aceh dengan sebutan Ume di gayo lues.. Bisa jd perumpamaan umong/ume seperti ibu/ummi/mak..begitu jg sebutan blang di kawasan pesisir aceh utk kawasan umong, kemungkinan jg berasal dr sebutan blang di gayo lues yg bermakna hamparan? secara historis dan geografis gayo lues memiliki korelasi erat dg kerajaan peureulak dan samudera pasai.. nampaknya budidaya/budaya sawah lebih tua di gayo lues di bandingkan kawasan pesisir?
HBurhanuddin Jalil : Saya lebih yaqin dan rasionalis argumen ilmiah yang dikemukakan Dr Yusra Habib,dibanding yang diuraikan, Dr Zulyani Hidayah,semoga Pemerintah tak kecolongan dalam menancapkan sejarah seperti kesalahan penetapan pusat peradaban Islam pertama di Barus ,bukan Pasee.
Teuku Muttaqien : Oh oh…ternyata awak gampong lon dari Gayo chit, Merah Puteh dan Merah Item mengasingkan diri ke Belacan (sekrang disebut Beuracan), gMpong lon.
Selama ini orang2 Meureudu atau meurah dua meyakini bahwa ásal muasal daerah ini adalah dari Dua Gajah Sultan Iskandar Muda yang sedang melakukan perjalanan ke wilayah utara. Tanpa diketahui penyebbnya, dikisahkan gajah2 tersebut duduk tidak mau bergerak disana. Duduk dlm bhsa Aceh dikenal dg *du*. Sementara Gajah, sring dilakapkan dg nama lain sbg ‘Meurah/pomeurah’. Karna gajah itu ^du^ maka kemudian masy menyebutnya Meurahdu atau meurahdua. Dan gajah ini menjadi simbol wilayah Pijay saat ini.
Sementra beurAcan, memang dikisahkan ada kaitan dg belacan tetaPi sya baru pertma sekali membaca ini bahwa ternyata pernah diduduki oleh dua merah dari Gayo.
Trims kanda Dr Yusra Habib Abdul Ghani….sangat mencerahkan.
Takwaddin Husin : Abangda Dr Yusra Habib Abdul Ghani tulisan anda berpengaruh pula terhadap hasil Kongres 1 dan Kongres 2 Islam Masuk ke Nusantara… Silakan kita cermati. Cc. Muhammad Adli Abdullah Bawarith, Husaini Ibrahim.
Takwaddin Husin : Tulisan Dr Yusra Habib Abdul Ghani penting di nasional dan internasionalkan karena pendapat bang Yusra ttg Kerajaan Islam Isaq semakin memperkuat hasil Kongres Kedua Islam masuk ke Nusantara melalui Aceh pd Abad ke VIII, bukan Abad 13. Teori ini senada dg pendapat berdirinya Kerajaan Islam Isaq Gayo pada tahun 1025. Jika abang pulang Ke Indonesia, Aceh, Darussalam saya akan berikan makalah tulisan Prof Azyumadi Azra, Prof Farid Wajidi, Dr Husaini Ibrahim.
Ibnu Sakdan Abubakar Founder and Coordinator at NGO PAJAN : Sebagai putra Aceh kelahiran Peureulak, saya memang banyak dengar dari orang – orang tua, kalau suku Gayo dan Aceh itu bersaudara. Peureulak pernah buat pusat pemerintahan di pedalaman Aceh dua kali. Pertama saat perang melawan Sriwijaya dan kedua saat perang saudara ( syiah – Sunni ). Jadi, penjelasan kanda itu sudah cukup jelas untuk generasi sekarang agar tidak ada kata – kata yang memojokkan masyarakat pedalaman. Walau ini perlu penelusuran sejarah lebih lanjut.
Dharma Wangsa Staff Teknologi Informasi at Orang Aceh : Catatan sejarah yang di tulis oleh orang bergelar telah banyak melahirkan salah tafsir di kalangan orang Aceh pesisir (Aceh Rayeuk, Aceh timur,pidie,dan Utara), seharusnya sejarah itu di tulis berdasarkan rekam jejak sejarah itu sendiri, bukan berdasarkan mimpi, terimakasih​kepada penulis YUSRA HABIB ABDUL GHANI

[Red]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.