BitterSweet, Idolakan Artic Monkeys

oleh

Laporan : Friska Mariaty*

PERSAINGAN dunia musik yang diisi oleh band-band lokal yang masuk ke pasar nasional maupun internasional sangat ketat, kondisi ini membuat semua berlomba-lomba menciptakan karya terbaik mereka demi kesuksesan dan keberhasilan masing-masing band.

Untuk menjadi yang terbaik, setiap band dituntut kreatif di bidang musik yang sudah semakin banyak ini termasuk dalam penciptaan lagu dan album. Kini, Bittersweet sebagai band lokal di Medan Sumatera Utara dengan aliran InDie rock tengah mempersiapkan mini albumnya untuk berhadapan dengan para musisi lainnya.

Bittersweet adalah band yang beraliran indie rock yang sudah ada sejak Juli 2015 silam. Band yang mantap dengan posisi Ferri (vokalis), Andika (gitaris), Satria (bassist), dan Furqan (drummer) ini sedang fokus dalam proses mini albumnya yang berjudul “Bipolar Disorder” dan akan rilis pada bulan Mei ini.

Banyak pendengar setia BitterSweet yang menunggu-nunggu hasil karya keempat mahasiswa Fakultas Hukum ini. Mini album tersebut berisikan 6 musik original Bittersweet yang bertemakan percintaan remaja.

Awalnya, nama Bittersweet terinspirasi dari sosok karakter game online. Akan tetapi, bagi mereka Bittersweet berarti keseimbangan hidup yang terkadang pahit namun terkadang juga manis.

Sesuai dengan namanya, Bittersweet juga mengalami pahit dan manis dalam perjalanan karier musiknya. Salah satunya ketika mereka mengalami pergantian personil yaitu gitaris. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk terus berkarya. Semangat mereka terlihat dari kegigihan mereka untuk dapat bersaing dengan band-band yang memiliki aliran yang sama.

Salah satu lagu yang dibawakan oleh Bittersweet, Midnight yang telah dirilis pada 13 Desember 2015 ini bercerita tentang seorang pria yang galau dengan bertingkah aneh di suatu bar yang menjadikan lagu ini seperti halnya dengan kehidupan cinta remaja. Band yang mengidolakan Artic Monkey dan Efek Rumah Kaca mengaku kebanyakan lagu yang mereka ciptakan berasal dari latar belakang kehidupan sendiri.

Dalam perilisan mini album Bittersweet, band yang sering nongkrong di Mie Oyi ini berharap ini adalah titik awal yang mampu membawa nama Bittersweet sukses dan dikenal masyarakat sebagai band lokal Medan yang beraliran indie rock.

Satria juga menambahkan semoga dari mini album ini masyarakat tidak hanya tahu soal Bittersweet, akan tetapi semuanya dapat terhibur dari karya-karya yang telah kami buat.

“kita pasti berharap yang terbaik untuk karya-karya BitterSweet selanjutnya, bisa bawa nama BitterSweet di kancah nasional,  dan kalau bisa internasional,” ucap Andika tersenyum.

Walaupun akan sibuk dalam persiapan mini album, mereka tidak melupakan atau sampai meninggalkan pendidikan mereka. Bahkan, BitterSweet sendiri masih bisa mengatur jadwal mereka untuk tampil dibanyak acara bergengsi, salah satunya Urban Gigs. Karena bagi mereka, pendidikan tetap nomor satu dan musik adalah hobi yang perlu diasah.

Keempat personil ini akan menunjukkan bahwa musisi yang baik juga berasal dari orang-orang yang tidak melupakan pentingnya dunia pendidikan yang kelak akan berpengaruh di masa yang akan datang.[]

*Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU Medan.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.