Ibrahim Ketambe, Ahli Identifikasi Jenis Tumbuhan

oleh
Ibrahim Ketambe (Foto: Ist)

INDONESIA

Ibrahim Ketambe (Foto: Ist)

adalah salah satu daerah yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi yang mempunyai berbagai jenis ekosistem seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau dan ekosistem pantai dan jenis tumbuhan yang terdapat di Indonesia.

Indonesia yang terkenal karena memiliki hutan tropis yang masih cukup luas tenyata menyimpan banyak kekayaan alam termasuk kekayaan atas keberagaman flora dan fauna yang terdapat didalamnya.

Namun tidak begitu banyak dari kita yang mengetahui jenis-jenis keanekaragaman hayati tersebut tentang kegunaannya.

Salah satu masyarakat Kampung Bale Lutu, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh yakni Ibrahim , diketahui hingga saat ini telah banyak mendedikasikan hidupnya untuk mengenal segala sesuatu tentang hutan, termasuk jenis tumbuhan langka yang tumbuh dan berkembang di Kawasan Leuser.

Ibrahim mulai bekerja sejak tahun 1970, maka tak ayal jika Ibrahim banyak mengenal segala sesuatu tentang hutan termasuk mengenal 500 jenis tumbuhan yang dapat diketahuinya dengan melihat bentuk, ukuran, dan juga melakukan penciuman terhadap tanaman tersebut.

Pria kelahiran 20 Agustus 1956 ini juga mengenal tanaman yang digunakan untuk pakan (makanan) Badak, Pakan orang Utan, dan Gajah dan kegunaaan tumbuhan-tumbuhan tersebut untuk hal lainnya.

Hingga kini, kesibukan Ibrahim yang sering ia lakoni adalah meneliti baik secara individual maupun bersama tim dari beberapa lembaga riset baik dari dalam negeri maupun internasional.

Ibrahim juga dikenal sebagai sosok yang sangat giat memperdalam ilmunya mengenai hutan maka tak ayal beberapa penelitian dari sejumlah lembaga yang ia ikuti untuk memperdalam pengetahuannya.

“Iya betul, saya sering melakukan pelatihan-pelatihan dan yang menarik bagi saya adalah pelatihan tentang navigasi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ayah dari 6 bersaudara ini juga telah lama bekerja sebagai asisten riset di stasiun penelitian Ketambe, sehingga peneliti, mahasiswa maupun wisatawan yang berkunjung ke Ketambe banyak yang mengaku terbantu lewat pengetahuan dan kemampuan dalam penjelasan Ibrahim.

Peneliti tersebut berasal dari berbagai kalangan dan asal baik lokal maupun mancanegara seperti dari Inggris, Jerman, Belanda juga Amerika.

“Banyak juga penelitan dan survey yang saya lakukan termasuk menjadi asisten lapangan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Siamang Gibon Project pada tahun 1986,” kata Ibrahim menceritakan sesikit pengalamannya.

Sekalipun Ibrahim tidak mengecap pendidikan yang tinggi, namun Ia memiliki keinginan yang hebat yakni untuk menyusun buku tentang pengenalan jenis tanaman tersebut. Namun sayang, masalah kurangnya dana menjadi kendala Ibrahim untuk menyusun cita-cita mulianya tersebut.

Ibrahim mengaku, kemampunnya dalam mengenal berbagai jenis tumbuhan tak lepas dari keterlibatan orang lain didalamnya,“Saya banyak mengenal seluk beluk hutan, flora dan fauna dari orangtua saya dan saya juga banyak belajar dari senior saya seperti Almarhum Bapak Bugam yang pernah mendapat penghargaan Kalpataru dari Presiden Suharto, dan juga banyak belajar dari para orangtua di Kecamatan Ketambe yang banyak mengetaui seluk beluk hutan Ketambe,” ujarnya.

Saat ini Ibrahim bekerja di WWF dan juga di Forum Konservasi Leuser sebuah organisasi konservasi yang ada di Aceh yang fokus menangani masalah konservasi hutan.

Keahlian Ibrahim memang luar biasa sehingga beberapa lembaga banyak yang memakai tenaga dan pengetahuannnya seperti bekerja di WCS (Wildlife Conservation Society), LDP, Unit Manajemen Leuser, Yayasan Leuser Internasional dan lembaga lainnya.

Ibrahim juga adalah seorang yang mau dan giat mempelajari segala sesuatu tentang flora dan fauna sehingga telah banyak pelatihan-pelatihan dan survey yang di ikutinya.

“Pelatihan-pelatihan tentang flora dan fauna sering saya ikuti, dan paling menarik adalah pelatihan tentang navigasi,” ujarnya lagi.

Ibrahim mengaku sudah sangat nyaman bekerja dan mendedikasikan hidup dengan hutan,“Saya merasa sangat nyaman saat berada di hutan, banyak hal menarik dan unik yang saya dapati disana, seperti ketenangan, jauh dari hiruk pikuk kendaraan, mendengar suara kicauan burung, mendengar suara-suara orang hutan sehingga saya merasa senang saat berada disana,” timpal Ibrahim.

Saat ditanya apa harapannya dalam pelestarian hutan, Ibrahim berharap agar Hutan terus lestari dan pemerintah melalui dinas terkait bisa mendukung program-program yang bisa menjaga kelestarian dan penyelamatan hutan terutama untuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser,” tutup Ibrahim. (Susi Susanti | SA)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.