Gayo Cerdas Sahabat Petani Slogan Usman Nuzuly-Bukri Pimpin Aceh Tengah, Alasannya?

oleh
Usman Nuzuly-M. Bukri, NS, Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah Nomor Urut 1. (Ist)
Usman Nuzuly-M. Bukri, NS, Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah Nomor Urut 1. (Ist)
Usman Nuzuly-M. Bukri, NS, Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah Nomor Urut 1. (Ist)

Takengon-LintasGayo.co : Paska ditetapkannya nomor urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah pada Selasa 25 Oktober 2016, pasangan Usman Nuzuly-M. Bukri, NS mendapat nomor urut 1 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berlangsung Februari 2017 mendatang.

Maju sebagai calon bupati dan wakil bupati, keduanya mengusung slogan Gayo Cerdas Sahabat Petani. Kepada LintasGayo.co usai mendapatkan nomor urut 1, pasangan Usman Nuzuly-Bukri memberikan alasannya terkait pemakaian slogan tersebut.

Menurut Usman Nuzuly, jika terpilih nanti pihaknya ingin lebih fokus terhadap kesejahteraan petani. Karena memang, hampir 82 persen penduduk Gayo, Aceh Tengah berprofesi sebagai petani, terutama petani kopi.

“Jadi apapun yang akan menjadi stressing point kita, muaranya adalah kepada bagaimana mensejahterakan petani dan mengangkat harkat serta martabat mereka (petani),” tegas Usman Nuzuly, di Bayakmi Coffee Shop.

“Caranya bagaimana, menurut data saat ini petani kopi di Gayo hanya menghasilkan rata-rata 720 Kg/hektar/tahun, kita akan mengusahakan meningkatkan hasil produksi minimal 1,2 hingga 1,5 Ton/hektar/tahun, barulah petani kopi kita bisa sejahtera,” timpalnya.

Ditengah keterbatasan APBK Aceh Tengah dimana pada tahun 2015 mencapai 1,25 T dan kebanyakan dipergunakan sebagai belanja pegawai. “Jadi bagaimana kita harus cerdas mensiati ini agar masyarakat Gayo, Aceh Tengah bisa terangkat,” ujarnya.

Untuk itu, katanya lagi Usman Nuzuly-Bukri terobsesi membuat sebuah lembaga non provit (tidak mencari untung) yang namanya nanti disepakati. Lembaga ini seminsal balai kopi terintegrasi, yang menangani semua urusan kopi Gayo mulai dari hulu hingga hilir.

“Kopi Gayo harus ditangani oleh 1 lembaga khusus yang terintegrasi, mulai dari pola tanam, konservasi, budidaya, penelitian hingga ke paska panennya harus ditangani secara serius, jadi lembaga ini nantinya yang akan mengurusi itu, jika memungkinkan lembaga ini lah yang menjadi satu-satunya lembaga yang akan menerbitkan sertifikasi kopi Gayo,” terang Usman Nuzuly.

“Selama ini kan tidak begitu, mau pergi pameran ya pergi sendiri-sendiri. Jadi kita harus punya quality control hingga ke pemasaran, semua ditangani oleh satu lembaga yang terintegrasi,” tambahnya.

Usman Nuzuly merasa prihatin dengan kondisi perkopian Gayo saat ini. Lebih dari 70 persen kopi arabica Indonesia berada di tanah Reje Linge tersebut, namun sangat ironis tidak ada lembaga penelitian yang menjurus langsung ke masalah kopi.

“Sangat ironis, di negeri kopi tapi harus belajar ke daerah lain yang kopinya paling tinggi hanya 5 persen dari kopi Gayo, minsalnya Jember. Membuat sebuah lembaga yang sudah saya ceritakan tadi tidak sulit, kami Usman Nuzuly-Bukri sudah menyiapkan master plan dan strateginya,” tandas Usman Nuzuly.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.