Pedagang Keluhkan Kualitas “Gula Aren” Uring Gayo Lues

oleh
Ilustrasi proses pembuatan gula aren (Foto: Google)
Ilustrasi proses pembuatan gula aren (Foto: Google)

Blangkejeren-LintasGayo.co: Sejumlah pedagang lokal Gula Aren di Pajak Pagi Blangkejeren mengaku kecewa dengan mulai berkurangnya kualitas gula aren yang diproduksi dari Desa Uring, Pining, Gayo Lues.


“Gula aren asal Desa Uring dari dulu dikenal memiliki kualitas yang baik. Namun sekarang ini mulai menurun, mulai dari cita rasa dan kualitas bahan,” ungkap Inen Ramli, salah satu pedagang Gula aren, Jumat (7/10/2016) pagi.

Inen Ramli menjelaskan, banyak pelanggannya yang mengaku tidak puas dengan gula aren yang ia jual. Keluhannya mulai dari cita rasa hingga ketahanan gula itu sendiri.

“Menurut cerita yang saya dengar, berkurangnya kualitas gula aren asal uring ini karena komposisi atau bahan pembuatan gula aren,” jelas Inen Ramli.

Sementara itu di tempat yang berbeda, warga Desa Uring yang juga biasa mengolah gula aren Kebar mengaku juga sering mendengar keluhan para pembeli mengenai berkurangnya kualitas gula aren Uring.

Kebar mengaku, banyak para pembuat gula aren di Uring cukup kesulitan karena harga yang dianggap masih terlalu murah. Karena itu, tambah Kebar, akhirnya tidak sedikit para pembuat gula aren yang terpaksa mengurangi kualitas gula karena dorongan tipisnya keuntungan dibandingkan modal yang keluar. Hingga saat ini, pembuat gula aren uring menjual seharga Rp. 17.000 per turus (bungkus). Dalam satu turus berisi sebanyak 10 keping gula aren.

“Membuat gula aren itu tidak mudah. Selain memakan waktu yang lama, tenaga yang ekstra juga harus rajin diperiksa. Minimal dua kali dalam satu hari pembuat gula aren harus pergi ke kebun untuk mengecek,”. (Win)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.