H+4 Idul Adha, Harga Cabe Merah di Pasar Bireuen Turun

oleh

Tarmizi AGEBireuen-LintasGayo.co : Memasuki hari keempat lebaran qurban Idul Adha 1437 H, Kamis 15 September 2016, harga cabe merah di pasar Bireuen Turun.

Demikian hasil pantauan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Wilayah Aceh melalui ketuanya, Tarmizi AGE.

Dilaporkan, sebelum Idul Adha cabe merah mencapai harga Rp. 80 ribu, dan saat ini mengalami penurunan menjadi Rp. 60 ribu. “Artinya ada penurunan sebesar Rp. 20 ribu perkilo,” katanya saat memantau pasar tersibuk di Kota Juang itu.

“Tapi masih ada pedagang yang menjual cabe merah seharga Rp. 80 ribu, ditanya kenapa, pedagang beralasan masih modal lama,” timpalnya.

Dilanjutkan, harga sayuran lainnya seperti tomat medan dijual dengan harga Rp. 8000/kg, tomat aceh Rp. 6000/kg, bawang merah Rp. 32.000/kg. Sedangkan bunga kol dijual Rp. 12.000/kg, bawang putih Rp. 36000/kg, Kentang Rp. 15.000, untuk kentang harga naik dari sebelumnya dijual lebih murah yaitu Rp 13.000, cabee rawet Rp. 60.000/kg juga naik dari sebelumnya, timun Rp 5000, jeruk nipis Rp. 8000/kg, Kunyit Rp. 12000/kg, wortel Rp. 8000/kg, labu jepang luar Rp10.000/kg, dan Kemiri kupas Rp. 28.000/kg.

Menurut APPSI harga barang di pasar Bireuen dan di pasar lainnya di seluruh Aceh sangat terpengaruh dengan kuantintas barang yang tersedia dari petani. “Jumlah banyaknya barang yang berdar di pasar bireuen dan pasar lain di Aceh ikut menentukan dan mempengaruhi harga jual, dengan itu APPSI menyarankan agar petani dapat meningkatkan perluasan tanam sehingga bisa mengakomodir kebbutuhan pasar sekaligus bisa menciptakan kestabilan harga,” saran Tarmizi.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan di Aceh juga kabupaten/kota diminta untuk lebih peka dengan kebutuhan petani, sehingga kebutuhan pangan lokal khususnya bisa selalu teratasi, perluasan areal tanam merupakan salah satu jawaban kebutuhan pasar yang setiap hari dibutuhkan dan dibeli dawarga.

“Dinas pertanian harus memeperbanyak personil yang turun kelapangan untuk menjemput kepentingan jangan duduk di kantor tapi perhatikan petani di kebun dan sawah,” tandasnya.

(WM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.