Ketua Perhiptani Aceh Tengah : Pasca Lebaran, Penyuluh Tidak Boleh Bersantai

oleh
Juanda Bintang, Ketua Perhiptani Aceh Tengah
Juanda Bintang, Ketua Perhiptani Aceh Tengah

USAI menikmati libur panjang dan cuti bersama dalam rangka merayakan Idul Fitri 1437 H selama kurang lebih sepekan, para penyuluh pertanian yang ada di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah tidak boleh lagi bersantai-santai, karena sudah ada tugas-tugas mendesak yang harus ditangani oleh para penyuluh, demikian yang diungkapkan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Aceh Tengah, Juanda, SP, Senin 11 Juli 2016.

Selain tugas rutin membina, mendampingi dan memberikan penyuluhan kepada para petani, setidaknya ada dua agenda penting yang harus dipersiapkan oleh para penyuluh dengan matang dalam sepuluh hari kedepan.

Agenda pertama, menurut Juanda adalah Lomba Asah Trampil Petani tingkat kabupaten Aceh Tengah yang akan digelar dalam minggu ini di Takengon. Dalam lomba yang merupakan uji kemampuan dan keterampilan bagi petani atau kelompok tani itu, setiap Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) kecamatan, harus mempersiapkan kelompok tani yang akan diikut sertakan dalam lomba asah trampil tingkat kabupaten tersebut.

Untuk itu Juanda menghimbau kepada teman-teman penyuluh untuk segera melakukan seleksi di tingkat kecamatan untuk menentukan wakil petani/kelompok tani yang layak untuk mengikuti lomba asah trampil petani tingkat kabupaten mewakili kecamatan mereka masing-masing.

Lebih lanjut penyuluh senior yang akrab dipanggil Juanda Bintang itu berharap, agar petani atau kelompok tani yang nantinya akan mewakili kecamatan masing-masing, benar-benar telah siap untuk bertanding, karena juara pertama lomba tingkat kabupaten ini akan mewakili Kabupaten Aceh Tengah dalam lomba asah trampil petani tingkat provinsi Aceh yang akan digelar pada minggu ketiga bulan Juli 2016 ini.

Agenda kedua yang juga butuh persiapan serius dari para penyuluh pertanian Gayo, adalah even Pekan Daerah (PEDA) Petani Nelayan Tingkat Provinsi Aceh yang akan digelar dari tanggal 22 – 28 Juli 2016 di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh. Dalam even yang akan mempertemukan para petani, nelayan dan para penyuluh se provinsi Aceh tersebut, akan digelar berbagai kegiatan antara lain Lomba Asah Trampil Petani Aceh (LAT-PA), Lomba Cipta Menu Bergizi, Berimbang, Sehat dan Alami (B2SA) serta Pameran Pertanian bertajuk Aceh Agro Expo. Semua kegiatan itu butuh persiapan yang matang, agar wakil-wakil dari Gayo mampu menunjukkan prestasi terbaik mereka.

Juanda (Rompi Hijau)

Pelaksanaan PEDA tahun 2016 ini agak berbeda dengan pelaksanaan even serupa tahun sebelumnya, karena PEDA kali ini juga merupakan ajang persiapan dan “pemanasan” untuk ajang yang lebih besar yaitu Pekan Nasional (PENAS) ke XV dimana provinsi Aceh akan menjadi tuan rumah gelaran akbar kontak tani dan nelayan seluruh Indonesia itu pada tahun 2017 yang akan datang. Untuk itu Juanda kembali menghimbau kepada semua rekan-rekan penyuluh yang ada di Kabupaten Aceh Tengah untuk mempersiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya.

Untuk kegiatan pameran, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua Koordinator BP3K Kecamatan untuk mempersiapkan komoditi dan produk pertanian unggulan yang akan dipamerkan dalam expo tersebut, menurutnya persiapan sudah mencapai 60 – 70 persen. Beberapa komoditi pertanian unggulan Aceh Tengah seperti Kopi, Kentang, Cabe, Tomat, Kol, Terong Belanda, Markisa, Bawang Merah dan Jamur Tiram akan diikut sertakan dalam pameran pertanian yang juga akan dihadiri peninjau dari Kementerian Pertanian dan perwakilan petani, nelayan dan penyuluh dari beberapa provinsi di Indonesia itu.

Lebih lanjut Juanda menyatakan, dalam even PEDA Aceh nantinya, tidak kurang 100 orang penyuluh dari Dataran Tinggi Gayo akat diikut sertakan, karena even PEDA kali ini juga sehaligus menjadi puncak peringatan Hari Krida Pertanian yang merupakan “Hari Besar” bagi para penyuluh pertanian.

“Alhamdulillah, semua persiapan sudah hampir tuntas, namun demikian kami tetap mengharapkan agar teman-teman penyuluh terus erbenah untuk merampungkan persiapan menghadapi even besar ini, kita harus jaga marwah penyuluh dan petani Gayo, karena selama ini nama kita sudah cukup dikenal baik oleh semua kalangan” ungkap Juanda “Kita harus mampu menunjukkan prestasi terbaik sekaligus mampu mempromosikan potensi pertanian kita, ini sangat penting untuk membuka peluang pasar produk-produk pertanian kita yang selama ini terkesan kalah bersaing, akibat minimnya promosi dan publikasi” pungkas Juanda.

(Fathan Muhammad Taufiq)

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.