Setelah Denmark, Yunani.. Apakah Portugal…???

oleh

Catatan Iranda Novandi

piala eropaFINAL Piala Eropa ke 15 Tahun 2016 yang diselenggarakan di Prancis, akhirnya mempertemukan tuan rumah si Ayam Jago untuk melawan Perisai Pilihan (Seleccao das Quinas). Ini juga sekaligus ulangan semifinal Piala Eropa tahun 1984 yang kala itu juga di selenggarakan di Perancis.

Lolosnya Portugal ke final merupakan kejutan dalam Piala Eropa 2016 ini. Dimana, Pasukan “Sang Perisai Pilihan” ini sempat terseok-seok di fase group dan lolos ke 16 besar hanya modal keberuntungan berada pada posisi 3 terbaik dari empat tim pilihan.

Di babak 16 besar, kehebatan Ronaldo cs belum menunjukan kematangannya, hanya menenag tipil dari Kroasia dan langkah mulus juga belum terlihat di babak 16 besar, yang lolos dari lobang jarum dengan menang adu finalti dengan lawan Polandia, setelah dalam waktu 90 menit plus 30 waktu tambahan bermain imbang 1-1.

Kepiawaian anak-anak pelaut Portugis — Portugal sebelum berganti nama — ini baru terlihat pada laga semifinal dengan menang meyakinkan setelah menghentikan mimpi Wales dengan skor 2-0. Penampilan melawan Wales merupakan penampilan terbaiknya dalam lima enam laga yang sudah dilakoni dalam Piala Eropa 2016. Semoga bukan anti klimak hingga nanti melawan Perancis.

Sebagai penghobi nonton bola, saya berharap Portugas bisa membuat kejutan besar. Hingga akhirnya lahir juara baru dalam kancah Piala Eropa ini. Kejutan itu bukanlah basa-basi belaka. Sebab, Piala Eropa selalu penuh dengan kejutan dan mematahkan prediksi banyak orang dalam setiap turnamen yang diselenggarakan empat tahunan ini.

Yunani

Tentu kita masih ingat pada Piala Eropa 2004. Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 2004 ke 12 diselenggarakan di Portugal dari 12 Juni hingga 4 Juli 2004. Dimana, negeri “para dewa” ini menjungkirbalikan semua pasar taruhan dunia, dengan tampil sebagai juara setelah mengalahkan tuan rumah Portugal.

Yunani yang mengalahkan tuan rumah Portugal pada pertandingan final di Stadion Lisboa e Benfica, Lisboa, dengan skor 1–0 melalui gol tunggal Angelos Charisteas. Sungguh kejutan besar terjadi dalam piala eropa ini. Yunani yang baru tampil untuk kali kedua, mampu menjuarai dengan menyingkirkan tim-tim besar, seperti Portugal yang menjadi tuan rumah penyelenggara, Spanyol, dan Perancis.

Pasukan Otto Rehhagel yang menukangi Yunani tampil dengan kekompakan luar biasa dengan disiplin yang kuat di lini pertahanan. Yunani mengandalkan serangan balik dan terbukti sejumlah tim pun berhasil mereka kalahkan.

Sebagai kilas balik waktu itu, bisa kita rasa, bagaimana frustrasi tuan rumah yang kian memuncak pada menit ke-57. Angelos Charisteas menyambar tendangan penjuru Angelos Basinas untuk membawa Yunani unggul. Portugal kian bernafsu menyerang, sekaligus panik. Sisa pertandingan ditambah lima menit injury time tidak mampu dimanfaatkan Luis Figo, Cristiano Ronaldo, Rui Costa dkk untuk menyamakan kedudukan.

Untuk kali pertama sepanjang sejarah turnamen, tuan rumah yang tampil di final gagal menjadi juara.

Denmark        

Kejuatan lain dalam Piala Eropa yakni Piala Eropa UEFA 1992 yang diadakan di Swedia dari 10 Juni hingga 26 Juni 1992. Dalam kejuaran ini, Tim Dinamit Denmark mampu menjadi juara setelah sempat tak diperhitungkan samasekali dalam ke ikutsertaanya.

Piala Eropa 1992 in, sebanyak 8 tim terlibat dalam kejuaraan sepak bola bergengsi ini. Dalam kejuaraan ini, Denmark tampil sebagai juara setelah mengalahkan Jerman dengan skor 2–0. Pertandingan final Denmark versus Jerman ibarat pertandingan David vs Goliath.

Juara dunia 1990 itu sangat diunggulkan. Namun, Denmark tak mau berhenti. Tim der Panser pun terjungkal lewat gol-gol John Jensen dan Kim Vilfort. Keberhasial Denmark ini membuka mata eropa dan dunia, dimana tim yang keikutsertaan dipastikan hanya kurang dari 12 jam sebelum laga pembukaan dimulai.

Tentunya, ini hasil yang luar biasa buat skuad yang hanya punya waktu 11 jam untuk berbenah diri dan bertolak ke Swedia. Banyak pengamat dunia mengakui kalau Piala Eropa 1992 memang identik dengan kejutan Denmark.

Kejutan Piala Eropa 2016

Timnas PortugalDalam Piala Eropa tahun ini juga penuh dengan kejutan, tim-tim kelas satu Eropa terjungkal lebih awal dari tim kelas dua. Sebut saja wales yang mampu menjadi juara grup B, mampu menjadi juara grup menyingkirkan Inggeris dan Rusia. Kejutan lain juga terlihat negara kecil Islandia, mampu membunuh ambis Inggeris di baak 16 besar.

Pertemuan Perancis dan Portugal dalam final piala eropa 2016 ini, memang bila kita lihat kebelakang, merupakan ulangan Semifinal Piala Eropa tahun 1984. Meskipun saat itu, Portugas belum mampu mengalahkan si Ayam Jago. Dimana, Les Bleus yang saat itu masih diperkuat Michel Platini membawa Perancis sebagai juara di turnamen resmi eropa.

Laga semifinal piala eropa 1984, antara Perancis dan Portugal disebut-sebut sebagai salah satu pertandingan terbaik sepanjang sejarah Kejuaraan Sepak Bola Eropa. Dimana, kedua negara saling berjibaku untuk bisa menang dengan saling kejar mengejar keunggulan.

Pada masa 90 menit waktu normal, Jean-François Domergue membuka keunggulan Perancis, namun disusul oleh Portugal melalui Rui Jordão di menit ke-74. Dalam waktu tambahan, Jordão mencetak gol di menit ke-98 untuk memberikan kejutan keunggulan bagi Portugal. Tetapi, Perancis kembali mengejar dan Domergue mencetak gol 16 menit setelah keunggulan Portugal.

Akhirnya guna menentukan sang juara dilakukan dengan cara tos-tosadu penalti. Bintang legendaris dunia Perancis, Platini mencetak gol kedelapannya dan memberikan kemenangan 3–2 untuk Perancis. Sekaligus menjadi juara pertama kali dalam kancah resmi Eropa dan dunia.

Sejarah 16 Tahunan

Timnas Perancis_1Kejayaan di kancah Eropa itu baru terulang setelah 16 tahun kemudian, yakni Piala Eropa 2000 di Belanda dan Belgia. Perancis memenangkan pertandingan final dengan dramastis atas Italia dengan skor 2 – 1 setelah perpanjangan waktu, melalui gol emas yang dicetak David Trezeguet dalam laga di Stadion Feijenoord, Rotterdam, Belanda.

Keberhasilan Perancis ini membuat mereka menjadi tim pertama yang mampu menggabungkan trofi Piala Dunia FIFA dengan Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA, setelah sebelumnya mereka menjuarai Piala Dunia FIFA 1998 yang diselenggarakan di Perancis.

Apakah piala eropa 2016 ini sekaligus menjadikan mitos bagi Perancis, bahwa mereka akan mengulangi juara setelah 16 tahun berselang? atau menambah daftar panjang mitos bahwa piala eropa itu merupakan kejuaran penuh kejutan yang tak bisa diprediksi dengan tampilnya Portugal sebagai juara?

Siapakah jagoan anda??? 11 Juli 2016, nanti akan membuktikan semua.(dirangkum dari berbagai sumber)

 

Daftar ke ikutsertaan Perancis di Piala Eropa

1960 – Peringkat keempat

1964 hingga 1980 – tidak lolos

1984 – Juara

1988 – tidak lolos

1992 – Babak 1

1996 – Semifinal

2000 – Juara

2004 – Perempatfinal

2008 – Babak 1

2012 – Perempatfinal

 

Daftar ke ikutsertaan Portugal di Piala Eropa

1960 hingga 1980 – Tidak lolos

1984 – Semifinal

1988 – Tidak lolos

1992 – Tidak lolos

1996 – Perempatfinal

2000 – Semifinal

2004 – Peringkat ke-2

2008 – Perempatfinal

2012 – Semifinal.

Penulis, hobbies nonton bola asal Kampung Kung, Pegasing

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.